Bisnis.com, CIREBON - Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menyebutkan pemerintah daerah bakal melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi dampak kenaikan harga BBM.
Azis mengatakan dalam upaya penanganan ini sebagian masyarakat di Kota Cirebon bakal mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dan pengaman jaringan sosial.
“Program-program inilah yang harus kita pastikan penyalurannya ke masyarakat secara tepat sasaran. Kita akan lakukan pemutakhiran data penerima bantuan. Apakah ada penambahan atau perkembangan,” kata Azis di Kota Cirebon, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, kata Azis, pihaknya bakal melakukan pengawasan terkait distribusi BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) supaya tepat sasaran.
Langkah tersebut, dilakukan agar masyarakat menengah ke bawah tidak terlalu berat menerima dampak kenaikan harga BBM.
“Bisa juga kita lakukan operasi pasar untuk mengantisipasi tingkat inflasi tidak terlalu tinggi. Kita juga bisa dengan membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Mulai Sabtu (3/9/2022), pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi jenis pertalite dan Solar. Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter, dari harga awal Rp7.650.
Sedangkan solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. BBM nonsubsidi jenis pertamax pun ikut naik menjadi Rp14.500 per liter dari harga Rp12.500.