Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan isu ketahanan pangan tetap menjadi konsentrasi pihaknya meski terus mendorong pertumbuhan ekonomi lewat investasi.
Ridwan Kamil mengatakan pihaknya menjadikan investasi sebagai salah satu pilar ekonomi Jabar di masa pemulihan ekonomi selain mendorong ekspor dan digitalisasi ekonomi.
Menurutnya ada kekhawatiran jika investasi terus didorong maka akan menumbuhkan industri dan mengorbankan ketahanan pangan. "Kenyataannya tidak, ketahanan pangan terus kita jaga, kita lindungi, tahun lalu kita surplus beras itu 1 juta ton," katanya saat menerima tim Jelajah Investasi Jabar Bisnis Indonesia di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (23/8/2022).
Dia memastikan sentra-sentra pertanian dan lumbung pangan di Jabar tetap terjaga. Terbukti Jawa Barat masih menjadi provinsi utama penopang produksi pangan di Indonesia.
Di sisi lain pihaknya juga terus mendorong sejumlah program ketahanan pangan seperti urban farming, petani milenial dan program pengembangan agribisnis di daerah.
Dari hasil riset kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, urusan ketahanan pangan menunjukan bahwa provinsi yang ia pimpin terjadi penguatan. "Ada isu global soal ketahanan pangan, tapi dari penjelasan Bank Indonesia kondisinya baik-baik saja," ujarnya.
Pelepasan tim jelajah investasi Jabar dipimpin langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Hadir mendampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Jefry D Putra, Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys, GM Konten Bisnis Indonesia Surya Mahendra, GM Marketing Bisnis Indonesia Vanie Simanjuntak, dan jajaran Bisnis Indonesia perwakilan Bandung.
Jelajah Investasi Jabar digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.