Bisnis.com, BANDUNG - Elektabilitas dan popularitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kini mengalami peningkatan baik di Capres dan Pilgub Jabar 2024.
Pendiri lembaga survei Cyrus Network sekaligus Pengamat Politik, Hasan Hasbi mengatakan, punya elektabilitas dan popularitas yang baik harus dimanfaatkan oleh RK untuk berlaga di kancah politik di 2024.
Tak hanya masih unggul dalam survei lembaganya untuk maju sebagai petahana di Pilgub Jabar. Hasan menilai Ridwan Kamil juga berpeluang mencoba keberuntungan ke provinsi DKI Jakarta.
"Sebelum survei Juli, RK juga sudah sangat kuat, sudah di atas 50% elektabilitasnya. Jadi tetap terbuka peluang RK buat maju kembali di Jabar. Bahkan kalau kau fair, RK juga bisa mempertimbangkan untuk maju di Pilkada DKI 2024," katanya Selasa (16/8/2022).
Menyinggung soal partai, Hasan berpandangan ada banyak partai politik yang bisa dipilih Ridwan Kamil. Berdasarkan pengamatannya, dia bisa masuk partai politik yang memiliki latar belakang nasionalis dan religius.
"Secara karakter RK bisa cocok dengan Golkar, NasDem, atau Demokrat. Tapi saran saya tokoh-tokoh politik yang mau jadi capres atau cawapres harus mau mendeklarasikan diri masuk menjadi anggota partai," ungkapnya.
Ketika bakal calon sudah terjun masuk dalam partai politik akan membuat langkah dan tujuan semakin terang. Publik juga bisa memberikan simpati lebih.
"Tidak bisa terus menerus ingin berada di luar partai sambil terus memelihara keinginan untuk mencapai karir politik yang lebih tinggi, harus berpartai," katanya.
Sebelumnya, Hasan mengatakan, popularitas Ridwan Kamil kini turut meningkat dalam pertengahan tahun ini. Pada bulan maret 2022 popularitas RK hanya 66.6 persen. Setelah itu pada Juli meningkat ke 84.7 persen.
"Elektabilitas sebelum bulan Juni itu baru satu digit, Maret baru 7,2 persen tapi akhir Juli itu 14,0 persen. Elektabilitas Ridwan Kamil mendekati Anies Baswedan. Anies terakhir 18 persen, RK mendekati," katanya.
Menurutnya, pada survei terbaru ini ada beberapa faktor yang membuat RK meningkat secara elektabilitas dan popularitas. Salah satunya ada kaitan dengan simpati publik yang besar terhadap kehilangan putra sulungnya.
Namun, Hasan mengatakan, simpati publik yang besar atas peristiwa itu masih belum diuji secara pasti, apakah nantinya akan permanen atau hanya sementara.
"Pemberitaan seputar meninggalnya putera RK memang luar biasa luas. Apakah peningkatan elektabilitas ini akan bertahan lama atau hanya temporer harus diuji lagi nanti pada survei berikutnya," ungkapnya.
Dalam survei terakhir Juli 2022 Cyrus Network, dari 10 nama kandidat calon Pilgub Jabar Ridwan Kamil ada di angka 64,3 persen. Setelah itu disusul oleh Dedi Mulyadi 16,3 persen, Deddy Mizwar 5,0 persen, Dede Yusuf 4,8 persen, UU Ruzhanul Ulum 2,4 persen.