Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengaku belum terpikirkan untuk maju kembali menjadi calon bupati Cirebon pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.
Imron yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Cirebon menyebutkan, prioritas saat ini bagaimana bisa memenangkan pemilu 2024 di wilayahnya.
"Saya tidak berpikir apakah nanti saya direkom atau tidak menjadi bupati. Terpenting untuk saya saat ini, PDIP bisa menang dan target yang sudah ditentukan bisa tercapai. Urusan rekom itu kewenangan DPP dan disana pasti ada tim yang menilai," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Selasa (19/7/2022).
Menurut Imron, sistem yang dijalankan DPC PDIP Kabupaten Cirebon sudah terbangun sejak 10 tahun terakhir ini. Sehingga, partai bermaskot banteng moncong putih mendominasi.
Ditambahkan Imron, pihaknya sudah mengajak kepada seluruh kader PDIP Kabupaten Cirebon untuk bersama-sama memenangkan pemilu serentak 2024.
"Saya tidak akan berani berbicara soal pilkada jika hasilnya jeblok. Beda halnya kalau bisa capai target, maka saya akan enak bicara soal pilkada di DPP," kata Imron.
Saat pilkada 2018, pasangan Sunjaya Purwadisastra-Imron Rosyadi berhasil memenangkan kontestasi tersebut.
Namun, beberapa waktu setelah ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sunjaya Purwadisastra terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Akibat kejadian tersebut, ada tanggal 1 Oktober 2019, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Imron sebagai Bupati Cirebon definitif.
Imron dilantik bersamaan dengan pelantikan Wakil Bupati Indramayu
Sebelum menjabat wakil bupati, Imron merupakan pegawai negeri pipil (PNS) di Kementerian Agama. Jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon.