Bisnis.com, BANDUNG - Kurang dari 10 hari lagi umat muslim di Indonesia akan menapaki Hari Raya Iduladha 1443 H. Masyarakat kini berbondong-bondong mulai berburu hewan kurban.
Berdasarkan pantauan Bisnis, sejumlah lapak yang menjajakkan hewan kurban sapi dan domba mulai berdiri dan banyak diserbu masyarakat.
Di tengah maraknya virus yang beredar dari hewan ternak yaitu virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masyarakat mengaku sedikit khawatir namun tetap meyakini hewan yang dikurbankan nanti bebas penyakit tersebut lantaran ikhtiar dari pemerintah untuk vaksinasi dan pengawasan PMK sudah optimal.
Di Kota Bandung, setiap warga yang memiliki usaha peternakan, terutama hewan kurban, seperti kambing dan sapi, sudah diperiksa oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Termasuk melakukan vaksin untuk hewan ternak tersebut.
“Kebetulan dari pertama datang, sudah lima kali diperiksa dari petugas. Kalau (hewan ternak) disuntiknya sudah empat kali, itu suntik buat imun aja sebenarnya,” ucap pemilik As-Sunnah Farm, Nu’man Afif, Jumat (1/6/2022).
Pemeriksaan yang dilakukan oleh DKPP Kota Bandung dinilai cepat dalam menanggilangi kasus PMK di Kota Bandung.
“Pertama kali datang sekitar dua minggu lalu. Dan kemarin ada yang hampir kena PMK, tapi alhamdulillah langsung dengan sigap diurus sama dinas. Alhamdulillah udah sehat kembali,” tuturnya.
Perlu diketahui ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses pemeriksaan. Pertama proses pengecekkan bagian mulut, kuku, hingga semua tubuh hewan tersebut.
PMK bisa diatasi dengan menjaga kebersihan kandang. Nu'man juga mengatakan, hewan kurban di sini selalu dirawat dan dibersihkan secara berkala.
"Iya, kita selalu bersihkan. Kalau untuk yang bagian mulutnya, kita bersihkan pakai sitrun, terus digosok pake sikat gigi. Kalau untuk kukunya, kita bersihkan juga dengan menggunakan sitrun juga dan pengeringannya pakai betadine," imbuhnya.
Pedagang hewan kurban lainnya, Endang Sukmara mengaku leganya karena pemerintah turut andil dalam menekan PMK ini.
“Sudah ada dokter yang hadir ke sini, dokter dari pemerintahan langsung dan ini gratis. Jadi setiap penjual di data untuk diperiksa hewan kurbannya secara berkala,” kata Endang yang berjualan di JL. R. H. Hasan Saputra Turangga.
Dari awal penjualan hingga saat ini, Enjang mengaku sudah mendapatkan tiga kali pemeriksaan dari DKPP Kota Bandung agar hewan yang akan dikubankan terhindar dari PMK yang telah menyebar pada beberapa hewan kurban.
“Terhitung sejak 20 hari yang lalu, hewan di sini sudah 3 kali diperiksa. Dari 30 ekor itu ada 29 ekor domba yang sehat dan ada satu ekor yang memang sedang sakit mata. Tetapi yang sakit itu tetap di pantau langsung oleh dokter yang biasa ke sini,” ungkapnya.
Hewan kurban yang telah dinyatakan sehat akan diberikan pembeda, yakni mendapatkan kalung dari DKPP.
“Sebagai pembeda, hewan kurban yang sehat dipakaikan kalung bertuliskan ‘telah diperiksa oleh DKPP Bandung," tuturnya.
Siti Aisyah, pemilik hewan kurban lainnya juga membenarkan perkataan Endang. Ia menambahkan selain hewan kurban, posko penjualannya juga mendapatkan stiker.
“Selain hewan yang diberi tanda, pos penjualannya juga diberi tanda dengan stiker dari DKPP. Stiker tersebut bertuliskan ‘Hewan Kurban yang Dijual Sudah Diperiksa Petugas DKPP Kota Bandung,’” tambahnya.
Berbicara tentang penjualan dari tahun ke tahun, Siti mengatakan, tahun lalu penjualan sangat anjlok dan berharap meskipun ada Virus PMK tahun ini penjualan tetap dapat meningkat.
“Tahun lalu penjualan hanya 50 persen saja dari keseluruhan, itu akibat Virus Corona yang masih tinggi. Berharapnya tahun ini penjualan bisa meningkat. Sekarang juga sudah banyak yang beli,” pungkasnya. (K34)