Bisnis.com, BANDUNG - Memulai bisnis di usia remaja bukan menjadi hal yang mustahil saat ini. Banyak remaja yang mulai menunjukkan keterampilan bisnisnya hingga bisa menjadi opinion leader untuk sektor bisnis yang digelutinya.
Salah satu yang sukses memulai bisnis sedari remaja adalah Hafiz dan Jon yang sukses dengan produk e-liquid jenama Manggo Lassi.
Sebelum Hafiz dan Jon bertemu dan berkolaborasi menciptakan produknya, keduanya sudah memulai bisnis sejak usia muda. Keberanian ini muncul karena latar belakang keluarga mereka yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis.
Saat Hafiz berusia 18 tahun, ia sudah berani membangun marketing agency hingga production house yang bergerak di bidang perusahaan minuman (Hausboom Sparkling Real Juice) yang menginspirasinya untuk terjun ke dunia vape.
Sementara itu, Jon sudah memiliki usaha sendiri. Di mana ia mendirikan sebuah perusahaan air remover, dan melanjutkan usaha baju adat melayu (butik) yang merupakan bisnis keluargsnya.
Awal mula ditemukannya e-liquid pada 2011 lalu berawal dari Hafiz yang memiliki hobi travelling ke beberapa tempat bahkan negara, dan menemukan minuman mango lassi di India, rasa mango lassi yang gurih karena berasal dari campuran buah mangga segar dan lassi yakni campuran yoghurt, air, dan rempah-rempah khas India.
Kemudian dia melalukan RnD sampai terciptanya brand e-liquid dengan sensasi fruity—Mango Lassi, the original recipe.
"Pemilihan namanya sendiri tidak perlu dengan nama-nama yang aneh, based on apa yang pengguna pikirkan," kata Hafiz dari keterangan yang diterima Bisnis, Jumat (24/6/2022).
Akhirnya, Hafiz dan Jon memutuskan untuk menggunakan nama Mango Lassi baik sebagai rasa, agar mudah diingat dan bisa dibandingkan langsung dengan minuman aslinya, karena pada saat itu belum ada eliquid dengan rasa yang serupa.
"Mango Lassi sendiri awal didistribusikan melalui door to door, hanya butuh waktu tiga bulan saja di tahun 2011 untuk Mango Lassi bisa dikenal oleh masyarakat luas, dan besar dari mulut ke mulut," kata Hafiz.
Di tahun yang sama juga demand dari Mango Lassi ini sangat tinggi hingga sempat menyentuh di angka 30.000 botol per hari, akan tetapi dengan banyaknya demand Mango Lassi pada saat itu hanya bisa memproduksi 10.000–15.000 per hari.
“Rekor penjualan Mango Lassi adalah 1 jam begitu supply ada langsung habis, orang-orang tidak lagi menunggu di vape store, mereka datang langsung ke pabrik kami dan langsung habis dalam 1 jam,” ujar Hafiz. (K34)