Bisnis.com, KARAWANG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karawang meminta para nelayan untuk meninggalkan alat tangkap tak ramah lingkungan. Pasalnya, sampai saat ini masih ada nelayan yang mencari ikan dengan cara merusak lingkungan.
Plt Kepala Dinas Perikanan Karawang Abu Bukhori mengatakan lingkungan atau habitat ikan itu perlu dijaga kelestariannya. Supaya, ikan-ikan ini bisa berkembangbiak dengan baik. Salah satu cara untuk menjaganya, yaitu dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.
"Akan tetapi, masih ada nelayan kita yang 'nakal' mereka menangkap ikan dengan cara yang keliru," ujar Abu, Kamis (24/3/2022).
Dalam menangkap ikan ini, lanjut Abu, ada regulasinya. Karena itu, pihaknya secara marathon menyosialisasikan tentang peraturan perundang-undangan tersebut.
Yaitu, tentang pengawasan perikanan. Adapun, sasarannya yakni kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) dan para nelayan.
Sosialisasi tersebut, untuk memberikan pemahaman supaya tidak terjadi pengrusakan terhadap sumberdaya ikan. Serta, pelanggaran dalam penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
"Sebab, jika ada pelanggaran maka bisa berujung dengan sanksi hukum," ujarnya.
Tujuan sosialisasi ini, supaya para nelayan bekerja dan mencari nafkah sesuai aturan dan prosedur yang berlaku. Serta, tidak melakukan pelanggaran.
Abu mengatakan, penangkapan ikan di laut tidak boleh dilakukan dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Seperti menggunakan alat setrum atau bahan kimia.
Termasuk, penangkapan ikan dengan pukat harimau juga tidak diperbolehkan. Jika dilakukan oleh nelayan, maka warga tersebut bisa terjerat hukum.
Selain mensosialisasikan peraturan perundang-undangan perikanan, DKP Karawang juga fokus pada kesejahteraan kehidupan nelayan. Dengan memberikan bimbingan teknis dari penangkapan ikan yang baik sampai memasarkan ikan yang baik.
"Ini, salah satu upaya kita dalam memberikan pelayanan kepada para nelayan. Serta, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesisir tersebut," jelasnya. (K60)
.jpg?w=300&h=221)
