Bisnis.com, MATARAM--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlebih dahulu mengajak Tjetjep jalan-jalan menggunakan motor tua yang ada sespannya untuk berkeliling di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sebelum menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Hal itu dilakukan guna menyegarkan ingatan untuk melihat aspal jalanan yang dulu seringkali menjadi teman akrab Pak Tjetjep. Senyum semringah pun terpancar dari raut wajah pak Tjetjep yang dengan nyaman menikmati suasana kota Mataram dibonceng oleh Ridwan Kamil.
"Beliau karena kondisi kakinya sudah tidak mungkin lagi naik motor sendirian, kebetulan di Lombok ada sespan motor yang ada side chair, nah gak ada salahnya membahagiakan jalan-jalan sebentar sebelum nanti nonton di Mandalika," kata Ridwan Kamil di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Minggu (20/3/2022).
Ridwan Kamil menyebut jalan-jalan keliling Mataram merupakan ide pribadi dirinya untuk mengulas cerita indah Pak Tjetjep selama menjadi pembalap.
"Ide siapa ? Itu ide saya, karena sekali pembalap tetap pembalap," ucap pria yang kerap disapa kang Emil.
Beberapa waktu lalu, Kang Emil telah memberikan hadiah tiket nonton MotoGP di sirkuit Mandalika untuk Tjetjep Heryana agar bisa kembali berbahagia mengingat kenangan dirinya selama menjadi pembalap.
Hadiah itu diserahkan oleh Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial Pemprov Jabar Dewi Sartika di kawasan Cimahi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022)
Menurutnya, membahagiakan warga sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang pemimpin. Atas dasar itulah ia menghadiahkan tiket nonton MotoGP untuk Tjetjep Heryana agar bisa mengingat kenangan masa muda di sirkuit.
"Itu tugas pemimpin kan, tugasnya pemimpin bikin bahagia warganya. Kemarin saya modalin kang Arab menikah karena takdir. Saya punya warga yang ternyata pahlawan balap pada zamannya sampai naik podium di Makau pada tahun 1970-an, punya keinginan di usianya yang sudah 83 tahun ingin menonton balap," ungkapnya.
Kang Emil pun mengaku bangga memiliki sosok pembalap asal Jawa Barat yang melegenda, baik nasional maupun internasional. Walaupun usianya sudah menginjak 83 tahun, rasa semangat menonton balapan MotoGP tetap mengudara.
Perlu diketahui, Tjetjep merupakan pembalap nasional yang berkarir di dunia balap Indonesia pada 1954 sampai 1974. Selama berkarir, Tjetjep berhasil mengharumkan nama Indonesia sampai ke Makau. Namanya pun tercatat dalam Wall of Fame GP Macau.