Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Pasar Minyak Goreng di Karawang akan Dilanjutkan, Alokasinya 5.000 Liter

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang Ahmad Suroto mengatakan OP tahap pertama sukses. Warga sangat antusias membeli minyak goreng dengan harga murah ini.
Operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Karawang
Operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Karawang

Bisnis.com, KARAWANG - Operasi pasar minyak goreng murah di Kabupaten Karawang sukses. Karenanya, Pemkab Karawang akan melanjutkan operasi pasar ini. Alokasinya mencapai 5.000 liter.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang Ahmad Suroto mengatakan OP tahap pertama sukses. Warga sangat antusias membeli minyak goreng dengan harga murah ini.

"Saat OP pertama dilakukan di dua lokasi, yakni halaman Kantor Disperindag dan halaman Kantor Kecamatan Kutawaluya. Warga yang membeli cukup tertib, lantaran memakai kupon," ujar Suroto, Senin (17/1/2022).

Dalam dua sesi OP ini, alokasinya mencapai 7.200 liter. Warga membeli minyak kemasan itu, Rp14.000 per liternya.

Harga tersebut, cukup murah. Jika dibanding harga minyak di pasaran saat ini yang mencapai Rp 21.000-24.000 per liternya. Akan tetapi, karena stoknya terbatas setiap pemegang kupon maksimalnya hanya bisa membeli 2 liter minyak.

Dengan alokasi 7.200 liter ini, lanjutnya, sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Yang besarannya bisa lebih dari tiga kali lipat dari alokasi itu.

Tetapi, karena OP minyak murah ini merupakan program pemerintah pusat dan provinsi, sehingga daerah hanya menerima alokasi yang sudah ditetapkan saja.

"Makanya, kita minta lagi OP untuk tahap dua. Kabarnya, alokasinya mencapai 5.000 liter," ujarnya.

Rencananya, OP minyak murah tahap dua ini, akan dilakukan di kecamatan yang dekat dengan pusat kota seperti Karawang Timur.

Dengan adanya OP minyak murah ini, diharapkan harga minyak jadi lebih stabil lagi. Supaya, masyarakat tidak keberatan dengan mahalnya harga minyak sayur ini.

"Menurut pantauan, naiknya minyak sayur ini akibat mahalnya CPO. Kalau penimbunan tidak ada ya," jelas Suroto. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper