Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lukisan Seniman Braga yang Dijual Ridwan Kamil Lewat NFT Harganya Naik 8 Kali Lipat

Dari informasi yang diunggah Ridwan Kamil, karya pelukis Jalan Braga Bandung yang dipasarkan pihaknya lewat platform Opensea berhasil terjual sebesar 0,09 ETH atau Rp4,2 juta.
Pengunjung memegang smartphone yang menampilkan pasar online galeri di dekat NFT dan tandatangan litograf di  Gallery di London, Inggris, Rabu (22/9/2021). Bloomberg/Chris J. Ratcliffe
Pengunjung memegang smartphone yang menampilkan pasar online galeri di dekat NFT dan tandatangan litograf di Gallery di London, Inggris, Rabu (22/9/2021). Bloomberg/Chris J. Ratcliffe

Bisnis.com, BANDUNG--Upaya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memanfaatkan Non-Fungible Token (NFT) untuk menjual karya seniman Jabar membuahkan hasil.

Dari informasi yang diunggah Ridwan Kamil, karya pelukis Jalan Braga Bandung yang dipasarkan pihaknya lewat platform Opensea berhasil terjual sebesar 0,09 ETH atau Rp4,2 juta.

"Alhamdulillah, kami berhasil bereksperimen, menjualkan lukisan pelukis jalanan di Braga Bandung ini, yang biasanya Rp500 ribu rupiah melonjak 8 kali lipat menjadi Rp4,2 juta rupiah atau 0,09 ETH di bursa NFT melalui platform @opensea," ucap Emil, sapaan akrabnya, dikutip dari Instagram pribadinya, Kamis (14/1/2022) malam.

Sukses ini membuat pihaknya menyiapkan rencana untuk membuat akun di salah satu platform NFT untuk menjual karya digital para seniman secara kolektif untuk memberi nilai tambah.

"Pemprov Jawa Barat mulai tahun 2022 membuka akun khusus di platform digital ini untuk membantu menjualkan karya para pelaku ekonomi kreatif Jawa Barat menjadi lebih berlipat nilai ekonominya," tulis Emil.

Ridwan Kamil yakin NFT bisa menjadi salah satu peluang ekonomi baru di tengah upaya pemulihan ekonomi saat ini. "Dunia baru, cara baru untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. AYO HIJRAH DAN BERADAPTASI," katanya.

Sebelumnya pada November 2021 lalu, pihaknya mulai membuat akun Opensea dan mengunggah sejumlah karya lukisannya untuk dijual sebagai eksperimen.

Sebagai awalan dirinya mengajak seorang seniman Jalan Braga Bandung untuk mendigitalisasi lukisannya lalu dijual di platform Opensea.

"Saya ajak Pak Solihin, seorang seniman lukis Braga. Saya pilih satu karyanya untuk eksperimen dimasukan ke marketplace di NFT namanya Opensea. Nanti kita lihat, kalau berhasil jadi cerita. Inilah ekonomi baru. Karena saya pemimpin yang memproduksi karya kreatif berupa lukisan maka diupload di NFT. Juga anak saya, kenapa, karena dia generasi yang akan paham dan menjadi ekosistem di masa depan," ungkap Emil.

Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karyanya lewat platform Non-Fungible Token atau NFT.

Rencananya, pria yang akrab disapa Emil itu akan menampung karya para seniman untuk dijual di akun NFT yang disediakan pemerintah.

"Kepentingan saya, ini cara baru, cuma orang merasa rumit. Maka saya akan buat cara membuat akun di bursanya dan dikoordinir saja oleh kita. Jadi bisa titip ke kita, enggak usah register lagi dan bayar lagi. Kita ibaratnya menyediakan wadah," katanya di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (25/11/2021).

Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.

Menurutnya NFT ini bisa membantu ekonomi dan menjamin keaslian karya atau konten digital para seniman.

"Memang bisa (diduplikasi) tapi barang itu enggak bisa diperjualbelikan. Karena sekali dia masukan karyanya (ke platform NFT) maka blockchain, teknologi yang bisa men-tracing, akan mengetahui bahwa yang aslinya bukan itu dan ditolak sistem. Sederhanya begitu," katanya.

Disinggung soal belum adanya kejelasan regulasi NFT, pihaknya berharap agar pemerintah bisa segera memberi panduan soal hadirnya potensi ekonomi digital baru.

Ia juga akan memberi pemahaman kepada masyarakat soal peluang tersebut.

"Tugas pemimpin dan negara memberi pemahaman orang terhadap pintu ini. Saya menganalisis, regulasi itu telat dibandingkan inovasi, seperti kasus ojek online. Poinnya, pemerintah Indonesia di masa depan jangan ketinggalan kecepatannya dalam merespons ekonomi digital baru," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper