Bisnis.com, BANDUNG - PT LG Elektronics Indonesia (LG) memastikan akan agresif menggenjot penjualan produk AC di 2022. Optimisme tersebut ditargetkan mampu mendongkrak penjualan di 2022 hingga 50 persen dbanding 2021 lalu.
President of LG Electronics Indonesia Lee Taejin mengatakan perseroan semakin memantapkan visi untuk menjadi penyedia solusi perangkat penyejuk ruangan.
Didukung dengan pemantapan fasilitas produksi di dalam negeri dan kelengkapan dukungan pemasaran penyejuk ruangan untuk bangunan komersial, terbaru, perusahaan memperlebar jajaran AC New Hercules yang menjadi penamaannya bagi seri AC standar berteknologi hemat listrik untuk kategori residensial.
“Memperlebar lini AC Standar dengan konsumsi listrik yang rendah ini merupakan jawaban kami bagi kebutuhan masyarakat Indonesia utamanya yang dengan kapasitas daya listrik terbatas,” ujar Lee Taejin dalam keterangan, Selasa (11/1/2022).
Hal ini juga kata dia menjadi bagian komitmen berkelanjutan LG dalam menyediakan produk penyejuk ruangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Meski dikenal melalui reputasi kami pada AC inverter, keputusan memperlebar pilihan pada AC standar berfitur hemat listrik ini kami buat untuk lebih dapat memberi pilihan penyejuk ruangan berkualitas bagi hunian dengan daya listrik terbatas,” ujarnya lagi.
Sebagai seri AC Standar, kehadiran perdana AC New Hercules pada tahun lalu memberi warna baru dengan ciri utamanya pada kapasitas pendinginan lebih besar ketimbang AC lain pada kelasnya. Dengan seri perdananya ½ PK, AC LG New Hercules memiliki kapasitas pendinginan 5,000 BTU (British Thermal Unit) dan konsumsi listrik hanya 370 watt.
Hal inilah yang membuat keberadaan seri perdananya diminati masyarakat. Bahkan dalam catatan badan independen Growth for Knowledge (GfK) AC New Hercules menduduki posisi tiga besar dalam kategori produk AC secara keseluruhan sebagai perangkat pendingin ruangan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia.
Inilah yang kemudian membuat LG memutuskan untuk menambah pilihan kapasitas pendinginan pada seri AC New Hercules di tahun ini. Seri baru AC LG Standar berteknologi hemat listrik ini akan tersedia dalam kapasitas pendinginan ¾ PK dan 1 PK.
Lebih lanjut ia menuturkan, keseriusan LG dalam upaya memperkuat brand LG sebagai penyedia solusi penyejuk ruangan di Indonesia ini pun ditunjukkan dengan melakukan produksi dalam negeri bagi varian baru AC New Hercules ini.
Product Director of Air Solutions LG Electronics Indonesia, Changmin Han mengatakan selain memberikan jaminan pada kecepatan pembuatan dan sebaran distribusinya ke seluruh Indonesia, produksi dalam negeri ini juga merupakan upaya LG untuk lebih berkontribusi pada perekonomian domestik. Tak cuma berkait dengan tenaga kerja, produksi dalam negeri ini dikatakan juga menjadi bagian dari komitmen LG untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Ini merupakan bagian dari perjalanan panjang komitmen kami untuk berkontribusi lebih besar bagi Indonesia. Bahkan, LG tercatat sebagai pionir bagi produksi AC inverter di dalam negeri,” ujar Lee Taejin.
Disisi lain, menurutnya lagi, upaya perusahaan untuk semakin memperkuat perannya sebagai penyedia solusi perangkat penyejuk udara di Indonesia, tak cuma dilakukan melalui penguatan pemasaran pada AC untuk hunian. Lebih dari itu, LG bahkan menurutnya juga memperkuat penjualan pada AC untuk kebutuhan bangunan komersial.
Khusus untuk penyejuk bangunan komersial ini, selain penyediaan berbagai varian, penguatan LG dilakukan dengan memperkenalkan inovasi pada sistem filtrasi. Menjadi jawab atas semakin besarnya perhatian terkait kebersihan udara di ruang umum yang tertutup, LG melengkapi AC komersialnya dengan penyaringan khusus bagi jamur, bakteri dan virus.
Di sisi lain, penguatan untuk bisnisnya ini juga dilakukan LG melalui kehadiran LG AC Academy. Seperti namanya, ini merupakan fasilitas pendidikan dan pelatihan, yang khusus dibangun LG bagi teknisi dan tenaga ahli terkait AC komersial.
“Dibuat untuk mendukung peningkatan kompetensi bagi mitra bisnis kami. Memberikan pelatihan cuma-cuma, namun dengan kurikulum yang serius ditata untuk meningkatkan kompetensi tenaga terkait dalam memberikan layanan mulai dari instalasi, pemeliharaan hingga perbaikan,” ujar Changmin Han. (K34)