Bisnis.com, BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) mendapatkan penghargaan dalam Human Capital & Performance Award 2021. Dalam ajang tersebut, PT Pos Indonesia (Persero) ditetapkan sebagai pemenang dengan score 4,50.
Pos Indonesia memenangkan dua kategori yakni PT Pos Indonesia (Persero) sebagai The Best Recruitment and Workforce Planning Strategy (Logistics Industries) dan Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun meraih penghargaan sebagai Human Capital Director of the Year. Penyerahan penghargaan tersebut.
Tonggo menerima penghargaan tersebut secara langsung. Dalam kesempatan tersebut Tonggo Marbun menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang telah diberikan.
“Penghargaan ini diraih oleh PT Pos Indonesia (Persero) atas upaya transformasi yang dilakukan selama setahun terakhir dan menjadi validasi bahwa proses transformasi yang sudah dan sedang dilaksanakan menuju ke arah yang tepat,” ujar Tonggo, dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (23/12/2021).
Selain meraih penghargaan, Tonggo Marbun juga menjadi narasumber talkshow yang digelar dalam kesempatan yang sama beserta para pemenang lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tonggo juga mengungkapkan Pos Indonesia telah menjalankan tujuh program transformasi untuk membawa perusahaan dari the loser menjadi the winner yaitu business transformation, product and channel transformation, process transformation, technology transformation, human capital transformation, organization transformation dan culture transformation.
“Di antara 7 program transformasi tersebut, terdapat 3 program transformasi yang menjadi tanggung jawab Direktorat SDM dan Umum yaitu Human Capital Transformation, Organization Transformation dan Culture Transformation yang kemudian diformulasikan ke dalam tiga fokus area perbaikan sampai tahun 2024 mendatang yaitu human capital transformation, strategic capacity planning dan digital talent,” ujarnya.
Tonggo menambahkan, terdapat beberapa aktivitas program yang sudah Pos Indonesia lakukan dalam tiga fokus area tersebut.
Diantaranya adalah, Pos Indonesia mulai membangun budaya digital. Tahun 2021 merekrut digital talent dan membangun digital mindset karyawan. Pos Indonesia juga melakukan akselerasi pengembangan human capital dengan kompetensi digital untuk membangun kapasitas digital karyawan. Untuk memastikan bahwa kapasitas digital karyawan up to date, Pos Indonesia juga melakukan program pengembangan dan pelatihan terstruktur serta berkesinambungan bagi digital talent sesuai kebutuhan bisnis.
“Pos Indonesia mengubah center of learning yang sebelumnya ada di Learning Center Perusahaan ke self centered learning. Karyawan juga didorong agar menumbuhkan kesadaran dan kemauan belajar dari dalam dirinya. Selain, itu, Pos Indonesia membangun talent pool termasuk di dalamnya terdapat proporsi talent perempuan dan milenial serta mendorong talent mobility antar unit kerja dan ke Anak Perusahaan,” imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Tonggo, untuk meningkatkan engagement karyawan, Pos Indonesia mengintegrasikan performance management system dengan talent management. Melalui Integrated Talent Management System (ITMS) ini, pengelolaan dan pengembangan talent Pos Indonesia dilakukan.
Selain itu, Pos Indonesia juga menyiapkan pemimpin-pemimpin Pos Indonesia dengan melakukan program pengembangan. Untuk mengisi kebutuhan pemimpin, Pos Indonesia telah melakukan ADP (Accelerated Development Program) untuk mengejar gap kompetensi dan akselerasi karir milenial leader. Akselerasi karir milenial leader ini dimaksudkan untuk mengisi gap leader di posisi yang lebih tinggi. Sedangkan untuk keperluan jangka panjang, Pos Indonesia memiliki program LDP (Leadership Development Program) untuk mendorong pengembangan future leader.
“Pos Indonesia juga mengubah man power planning sesuai dengan perkembangan bisnis yang baru, mendorong program kemitraan di bidang pekerjaan tertentu dan pembentukan kompetensi baru sesuai dengan kebutuhan bisnis (re-modelling manpower) untuk mendorong productivity enhancement, mengubah kapasitas organisasi agar lebih fokus pada bisnis, simplifikasi birokrasi dan sentralisasi fungsi support dan terakhir, melakukan sentralisasi dan digitalisasi human capital service untuk meningkatkan employee experience,” lanjut Tonggo. (K34)