Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung bersama Ikatan Alumni (IKA) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menyalurkan bantuan tunai kepada ratusan anak-anak yang orang tuanya terdampak Covid-19. Masing-masing anak mendapat bantuan Rp500.000.
Ketua Umum IKA Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Ivan Sadik mengatakan pihaknya akan bersama dengan Pemerintah Kota Bandung dalam mengentaskan kemiskinan akibat pandemi Covid-19 yang memengaruhi banyak masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi.
"Bantuan dari pengumpulan donasi rekan-rekan IKA Unpar. Kami berharap sembari berupaya, kegiatan serupa masih terus berlanjut, walaupun tantangan pada masa akan datang berbeda dengan yang terjadi saat ini (dampak pandemi Covid-19)," katanya, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, IKA Unpar selanjutnya akan melaksanakan kelanjutan pemberdayaan UMKM Jawa Barat. Bekerja sama dengan IKA perguruan tinggi lain, pihaknya mengadakan pelatihan kepada para pelaku UMKM.
Nantinya para pelaku UMKM potensial yang kelangsungan usahanya terdampak pandemi Covid-19 akan menjadi sasaran utama pelatihan.
"Kami menggandeng praktisi usaha yang sudah top. Salah seorang di antaranya, pelaku UMKM produsen bulu mata palsu di Kuningan. Praktisi itu berbagi pengetahuan, mendampingi pelaku UMKM yang kesulitan berkembang sampai mandiri," tutur Ivan.
Beriringan dengan pemberian bantuan tunai pada 100 anak, Ivan mengatakan, pihaknya pun menyalurkan sumbangan bagi masyarakat terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. "Kami turut prihatin akan kondisi masyarakat di sana," ucap Ivan.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menghadiri pemberian bantuan. Yana menyampaikan terima kasih, juga mengapreasi langkah solutif IKA Unpar.
Pemkot Bandung, ucap Yana, perlu berkolorasi dengan berbagai pihak dalam upaya menanggulangi berbagai persoalan. "Demikian pula penanganan warga yang tekena dampak pandemi Covid-19. Kami memerlukan keikusertaan berbagai pihak, di antaranya, perguruan tinggi, pihak swasta, dan media," tutur Yana.
Ia pun berharap kegiatan tersebut bisa memotivasi kelompok masyarakat lainnya, termasuk Ikatan Alumni dari perguruan tinggi lain.
“Karena Pemkot Bandung tidak bisa menyelesaikan masalah semua sendiri. Butuh kolaborasi dan bantuan termasuk dari perguruan tinggi, swasta, dan dari berbagai pihak,” ungkapnya. (K34)
