Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Disnakertrans Purwakarta Fasilitasi Warga yang Mau Bekerja di Jepang

Pelatihan bahasa Jepang ini merupakan kali kedua yang dilakukan pemerintah untuk memfasilitasi mereka yang belum bekerja. Adapun biaya para peserta selama mengikuti pelatihan itu ditanggung pemerintah.
Pelatihan para calon pekerja migran asal Kabupaten Purwakarta
Pelatihan para calon pekerja migran asal Kabupaten Purwakarta

Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta berupaya memfasilitasi warga yang belum bekerja, terutama, warga usia produktif tapi tidak punya keterampilan.

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Kabupaten Purwakarta Suntama menuturkan salah satu upaya yang tengah dilakukan jajarannya, yakni dengan terus melakukan pembinaan kepada mereka yang berniat bekerja untuk menjadi tenaga kerja ahli di bidangnya. Termasuk, keahlian khusus untuk kebutuhan bekerja di luar negeri.

“Saat ini, kami sedang melakukan penjaringan untuk pelatihan bahasa Jepang. Proses pendaftarnya dilakukan secara online dan sudah berlangsung sejak akhir pekan kemarin,” ujar Suntama kepada Bisnis, Minggu (7/11/2021).

Suntama menjelaskan, setelah proses pendaftaran para peserta akan diseleksi. Adapun kuota untuk pelatihan bahasa Jepang ini sebanyak 30 orang. Rencananya, pelatihan akan mulai dilakukan pada 11 November mendatang dengan lama pelatihan sekitar 300 jam.

“Mereka yang nantinya mengikuti pelatihan akan mendapat sertifikat dan berkesempatan dikirim ke negara Jepang,” kata dia.

Dia mengatakan, pelatihan bahasa Jepang ini merupakan kali kedua yang dilakukan pemerintah untuk memfasilitasi mereka yang belum bekerja. Adapun biaya para peserta selama mengikuti pelatihan itu ditanggung pemerintah.

“Kami sudah alokasikan anggaran untuk pelatihan ini sebesar Rp200 juta yang bersumber dari APBD kabupaten. Tapi, kami tegaskan, pelatihan ini khusus warga yang ber-KTP Purwakarta,” tambah dia.

Dia menambahkan, menjadi PMI formal salah satu syarat utamanya harus menguasai bahasanya dulu. Sebab, banyak kasus yang mendera PMI, terutama yang ilegal dan bekerja disektor informal, terjerat masalah gara-gara tidak menguasai bahasa negara tujuan bekerjanya.

“Kita tidak mau begitu. Makanya, kami fasilitasi mereka dan ketika dikirim nantinya mereka menjadi orang yang terlatih dari sisi bahasa,” pungkasnya. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper