Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Bisnis Donat Karakter, Mahasiswi Ini Raup Untung Jutaan Rupiah per Bulan

Mahasiswi semester 4 jurusan KPI di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Purwakarta ini bisa dibilang sangat peka dalam menggali peluang bisnis, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Inovasinya dalam mengubah bentuk donat pada umumnya menjadi beragam karakter, ternyata menjadi awal pengembangan bisnisnya.
Alma Ferbyana saat mengolah donat jualannya/Bisnis-Asep Mulyana
Alma Ferbyana saat mengolah donat jualannya/Bisnis-Asep Mulyana

Bisnis.com, PURWAKARTA – Di pinggiran wilayah perkotaan Kabupaten Purwakarta, ada seorang mahasiswi cantik yang bisa dibilang cukup kreatif mengolah kue donat menjadi makanan yang ‘ngangenin’. Adalah Alma Ferbyana, 21, warga Gang Nusa Indah 2, Kelurahan Nagri Kaler.

Mahasiswi semester 4 jurusan KPI di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Purwakarta ini bisa dibilang sangat peka dalam menggali peluang bisnis, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Inovasinya dalam mengubah bentuk donat pada umumnya menjadi beragam karakter, ternyata menjadi awal pengembangan bisnisnya.

Seperti diketahui, Kue Donat merupakan penganan berbahan dasar tepung terigu. Bentuknya yang khas, yakni bulat dengan bolong di tengahnya itu banyak dicari para penggemarnya. Rasanya yang manis dengan taburan berbagai macam toping membuat penyintasnya semakin ketagihan untuk mengkonsumsinya. Saat ini, donat banyak diproduksi baik oleh perseorangan (home made) maupun industri.

Ditemui di kediamannya, Alma bercerita jika usaha kecilnya ini sudah dirintis sejak 2018 lalu. Menurutnya, dia memilih terjun ke dunia usaha dengan memroduksi donat karakter ini, lantaran sejauh ini masih jarang yang memroduksinya.

“Ternyata memulai usaha itu tak selalu memerlukan modal besar. Cukup dengan keuletan, kerja keras dan fokus pada produk yang dihasilkan, itu bisa membuat usaha yang tadinya kecil menjadi besar,” ujar Alma kepada Bisnis.com, Rabu (13/10/2021).

Seperti dirinya, dalam bisnisnya ini modal awal yang dia keluarkan hanya Rp200.000. Namun, dari modal sekecil mahasiswi ini sudah meraup omzet jutaan rupiah per bulannya. Donat karakter yang dijual Alma, harganya cukup murah dan terjangkau oleh berbagai kalangan. Donat tersebut, dihargai mulai dari Rp7.000 hingga Rp30.000 per paket.

“Awalnya, saya merintis dengan coba-coba membuat donat sejak 2018 lalu. Namun, serius usahanya mulai Februari 2020 kemarin,” jelas dia.

Untuk pemasarannya, Alma mengaku, menawarkan produknya lewat media sosial seperti Instagram dan Facebook milik pribadi. Tapi, ada juga lewat offline yang langsung datang ke rumah. Kini donat yang dengan nama pasaran Blio Donuts itu memproduksi jenis donat huruf, donat celup dan donat gula-gula. Adapun, rasa yang disediakan seperti tiramisu, chocolate, matcha, vanilla, strawberry, taro, cappucino dan mango.

“Saat ini, mayoritas yang pesen donat huruf dan itu biasanya untuk acara-acara tertentu. Seperti ulang tahun, acara tunangan ataupun lainnya,” katanya.

Alma mengklaim jika donat yang diproduksinya merupakan penganan yang halal, higienis, dan tanpa bahan pengawet. Selain itu, dirinya lebih mengedepankan rasa. Adapun keuntungan yang diperoleh dalam bisnisnya ini sekitar Rp2-3 juta per bulan.

“Alhamdulillah, saya kuliah tidak minta biaya ke orang tua. Karena, sudah punya penghasilan sendiri,” ujarnya sembari tersenyum.

Dibagian lain, saat ini Pemkab Purwakarta telah meluncurkan aplikasi berbasis perdagangan elektronik (e-commerce) dengan menyasar para pelaku UMKM seperti Alma. Topur (Toko Purwakarta) begitulah aplikasi tersebut diberi nama.

Menurut Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Purwakarta Karliati Djuanda, pelaku usaha yang tedapat dalam aplikasi itu merupakan pengusaha muda yang usahanya sudah jalan dan memiliki target pemberdayaaan UMKM. Dengan adanya aplikasi tersebut, para pelaku UMKM ini, bisa memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi internet.

“Topur ini memberikan layanan yang mudah dan menguntungkan bagi para pelaku UMKM. Beberapa keuntungannya, yakni bebas biaya pendaftaran. Membantu memasarkan produk UMKM. Serta, mendampingi pelaku usaha untuk memenuhi standar produk berkualitas.

Alasan dibuatnya aplikasi tersebut, karena sistem perdagangan elektronik memang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, warung online (e-commerce) itu tidak terbatas dan bisa dijangkau di mana saja. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper