Bisnis.com, BANDUNG - Kemauan belajar dan kerja keras dalam meniti usaha apapun yang akan dijalani menjadi kunci keberhasilan. Keterbatasan akses dan finansial bukan menjadi ganjalan yang memutus semangat berwirausaha.
Semboyan tersebut dipegang erat oleh Erwin Senjaya Hartanto yang kini sukses berkarir dalam bidang properti. Keberhasilan Erwin tidak serta merta ia dapat dengan mudah, banyak hal ia korbankan dan lakukan untuk meraih tujuannya tersebut.
Jika banyak orang berhasil berkat kemudahan akses maupun finansial, maka hal ini berbeda dengan yang dialami Erwin. Dia memulai bisnis dengan mandiri tanpa adanya orang yang membimbingnya.
Bahkan, dalam perjalanan karirnya, dia tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah selaku regulator maupun perbankan dari aspek permodalan. Erwin sedari awal sudah terbiasa mengontrol sendiri proses pembangunan agar terjaganya kualitas bangunan hingga pemasarannya.
Erwin memulai karir profesionalnya di bidang industri perumahan sejak 2013 pada usia 23 tahun.
Owner PT Pusaka Mas Persada (Pusaka Mas Group) ini, diberikan kesempatan oleh ayahnya masuk dalam industri real estate yang merupakan hal yang baru bagi dirinya. Pasalnya, sedari kecil ia sangat akrab dengan usaha keluarganya di bidang tekstil dan tambak udang.
Tidak cukup mendirikan dan mengembangkan usaha properti, di tahun 2017, ia juga terjun dan meneruskan usaha tambak udang keluarga.
Sempat mengalami kegagalan dalam budi daya udang bertahun-tahun, ia pun merombak seluruh management perusahaan, sehingga mampu menyehatkan kembali perusahaan tambak udang dalam waktu yang sangat singkat.
Lulusan studi Banking & Finance di Monash University, Melbourne Australia yang merupakan member of The Group of Eight, Alliance of Leading University di Australia ini mengaku memasuki 2021 bisnis properti jauh lebih baik bila dibandingkan saat awal memasuki pandemi Covid-19 2019 silam.
"Kondisi malah lebih baik sekarang di banding tahun 2019 dan 2020 ketika pertama pandemi,"katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, penjualan rumah pun lebih laku karena dari segi kualitas dan fasilitas umumnya lebih ditingkatkan. Apalagi, sekarang Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kebijakan bebas PPN untuk pembelian rumah baru.
"Tentu kebijakan ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan rumah,"ujarnya
Meskipun masih dilanda pandemi Covid-19, ia mengaku optimistis bahwa pertumbuhan bisnis property di tanah air. Untuk itu, ia pun berbagi rahasia agar bisnis yang digelutinya ini semakin baik.
Salah satunya, selain kualitas bangunan, ketepatan waktu penyelesaian pembangunan rumah pun harus menjadi prioritas pengembang sehingga tidak mengecewakan konsumen.
"Pandemi Covid-19 penjualan merosot tajam. Tapi kita terus memberikan yang terbaik dengan membangun rumah-rumah yang sudah dipesan secara tepat waktu. Termasuk waktu serah terima kunci dengan konsumen. Karena hak konsumen paling penting!,"tegasnya
Dia mengungkapkan dalam menghadapi pandemi Covid-19, sudah seharusnya setiap pelaku usaha cepat beradaptasi dalam perubahan, baik dari segi menjalankan kebijakan pemerintah, perbankan maupun strategi pemasaran.
"Kini strategi penjualan kita saat pandemi lebih fokus secara online. Konten adalah kunci! Harus masuk dalam berbagai sosmed sebagai media iklan agar bisa tersebar luas informasi perumahannya,"ungkapnya
Selain itu, team work adalah kunci untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19.
"Tetap melakukan yang terbaik. Kita percaya Indonesia akan pulih dan perusahaan akan lebih maju. Asalkan, harus melakukan good governance dalam perusahaan dengan reputasi yang sangat bagus seperti punya hati yang jujur, ikhlas, kerja keras dan disiplin, maka akan membuahkan hasil yang manis,"jelasnya
Kini, atas kerja kerasnya, ia telah banyak berkontribusi melalui PT Pusaka Mas Persada (Pusaka Mas Group) dengan mendapatkan penghargaan bergengsi REI-FIABCI Silver Award dalam katagori “Affordable Housing” pada akhir tahun 2020. Ia juga sempat menjadi nara sumber dalam IDX Indonesia Channel untuk menggali potensi industri properti pada november 2020 lalu.
Di tahun yg sama ia juga sempat meraih TOP CSR award karena sering mengadakan kegiatan sosial terutama kepada anak-anak panti asuhan.
Talenta dan keuletan dalam berbisnisnya juga terlihat dengan melihat peluang mendirikan perusahaan software technologi dengan kakak iparnya pada 2016 lalu.
Hanya butuh 4 tahun lebih, perusahaan yg dijalankannya mampu melantai ke Bursa Efek Indonesia dan memiliki harapan besar menjadi perusahaan start up terbesar di Indonesia guna mendukung transformasi Industri 4.0 di tanah air. (K34)