Bisnis.com, BANDUNG - Guna mendorong realisasi investasi dan kemudahan berbisnis di Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan meluncurkan sejumlah program unggulan.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Noneng Komara mengatakan pihaknya pada Agustus ini akan meluncurkan Ekosistem Investasi lewat 4 program unggulan.
Pertama peresmian Gedung West Java Investment Hub (WJIH) setinggi 4 lantai yang akan menjadi sarana dan tempat stakeholder investasi berkumpul.
“WJIH akan menjadi tempat pertemuan bisnis, market sounding, sampai pertemuan investor,” ujarnya, Senin (2/8/2021).
Berikutnya pihaknya akan meluncurkan Nomer Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM di Jawa Barat yang akan memberikan banyak kemudahan dalam berusaha.
Mulai dari akses perbankan, pertautan antara UMKM dengan investor hingga pengurusan sertifikat halal. “Akan ada juga Cinematograpy of Investment Festival atau Cifest,” ujarnya.
Cifest ini akan menjadi kompetisi foto dan video bagi UMKM yang sudah siap untuk berhubungan dengan investor sekaligus mejnadi ajang UMKM mengembangkan kemampuan digital marketing.
“Ini akan mendorong sektor kreatif juga, bahan Cifest ini nantinya akan masuk dalam WJIS 2021,” tutur Noneng.
DPMPTSP Jawa Barat juga memastikan agar iklim investasi di provinsi ini makin kondusif, saat ini bersama DPRD Jawa Barat tengah menggodok Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha. Raperda ini akan menjadi semacam omnibus law bagi Jawa Barat karena memperbaiki 49 perda yang sebelumnya sudah ada.
“Jadi ini sesuai amanat Pak Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat harus menjadi destinasi investasi terbaik,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ekonomi di Jawa Barat secara makro masih menunjukan harapan positif lewat kinerja investasi dan perdagangan luar negeri. Menurutnya dalam dua sektor tersebut Jawa Barat masih unggul dibanding provinsi lain.
“Kita masih nomer satu urusan investasi, ekspor juga naik 17 persen, menandakan dari sisi makro ekonomi Jabar performanya masih baik,” tuturnya.