Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Penolakan PPKM di Kota Bandung Dibubarkan Polisi

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan dari pembubaran itu ada 150 orang diamankan karena merupakan oknum yang diduga turut mengganggu ketertiban masyarakat dengan memblokade jalan raya.
Massa yang terdiri dari pedagang, pengemudi ojek online (ojol), hingga mahasiswa terlibat kericuhan saat melakukan aksi unjuk rasa menyuarakan penolakan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di depan Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/7). /Bisnis
Massa yang terdiri dari pedagang, pengemudi ojek online (ojol), hingga mahasiswa terlibat kericuhan saat melakukan aksi unjuk rasa menyuarakan penolakan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di depan Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/7). /Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Aparat dari Polrestabes Bandung melakukan pembubaran terhadap massa unjuk rasa di Balai Kota Bandung yang menolak adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan dari pembubaran itu ada 150 orang diamankan karena merupakan oknum yang diduga turut mengganggu ketertiban masyarakat dengan memblokade jalan raya.

"Di perempatan Jalan Sulanjana mereka melakukan penutupan jalan, dengan melakukan orasi, sehingga menjadi kemacetan panjang," kata Ulung di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Ulung menjelaskan, awalnya massa melakukan aksi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana. Ratusan massa aksi itu terdiri dari ojek online dan mahasiswa.

Namun saat aksi berlangsung, menurut Ulung, ada kelompok lainnya yang juga turut bergabung. Ulung menduga kelompok yang bergabung tersebut bermaksud untuk menimbulkan gesekan atau gangguan keamanan.

Setelah itu, kelompok tersebut bergerak menuju arah Gedung Sate dengan melalui Jalan Ir H Djuanda, hingga ke Simpang Sulanjana-Diponegoro.

Di titik tersebut massa melakukan penutupan jalan hingga sebabkan kemacetan. Sebelumnya, Ulung menyebut massa juga melakukan perusakan tanaman di pinggir jalan.

"Kita juga membubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi protokol kesehatan, dan tidak memakai masker," kata Ulung.

Menurut Ulung, ratusan orang yang diamankan itu terdiri dari pemuda mulai dari Mahasiswa, siswa SMA, siswa SMP, dan pemuda lainnya yang putus sekolah.

Setelah ratusan orang diamankan tersebut, Ulung mengatakan mulai menyelidiki siapa provokator yang menyebabkan massa aksi melakukan gangguan keamanan tersebut.

"Kita selidiki, akan kita lakukan penyelidikan. Siapa pembuat ajakan di medsos itu," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper