Bisnis.com, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut akan menanggung seluruh biaya pembangunan pasar darurat di Kecamatan Leles yang sebelumnya ludes terbakar pada Minggu (20/6/2021) malam.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut Nia Gania Karyana mengatakan pembangunan pasar darurat harus dilakukan agar pedagang tidak terpuruk di tengah masa pemulihan ekonomi nasional.
"Dibangun tetap oleh pemerintah, kewajiban pemerintah, nanti setelah dibangun pedagang dipersilakan untuk ditempati," kata Nia di Kabupaten Garut, Senin (28/6/2021).
Nia mengatakan, pasar darurat di Kecamatan Leles akan dibangun di Alun-alun Leles. Namun saat ini, jumlah anggaran untuk kebutuhan pembangunan masih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Proses pembangunan pun nantinya bakal melibatkan warga sekitar, namun dengan tetap memperhatikan kualitas bangunan yang bagus dan kokoh untuk beberapa bulan ke depan hingga pembangunan Pasar Leles selesai.
"Dibangunnya kuat berkualitas, tidak permanen, bisa berlaku sampai enam bulan," katanya.
Selama proses pembangunan, para pedagang mendapatkan jaminan dari pemerintah setempat. "Kami akui sampai sat ini belum ada pedagang yang berdagang kembali karena memang lahan relokasi tidak cukup tersedia," katanya.
Sebelumnya, Pasar darurat di Alun-alun Kecamatan Leles terbakar sekira pukul 23.30 WIB dan menghanguskan ratusan kios. Kepolisian Resor (Polres) Garut menduga, musibah terjadi akibat korsleting listrik.
Wakapolres Garut Kompol Andrey Valentino mengatakan, jumlah kios yang terbakar sebanyak 412. Namun polisi belim menemukan kios yang menjadi penyebab terbakarnya seluruh bangunan pasar.
"Kami akan terus mendalami kejadian tersebut. Kerugian akibat kejadian tersebut mencapai lebih Rp2 miliar," katanya.
Pasar Leles merupakan pasar darurat yang dibangun pemerintah daerah di atas tanah Alun-alun Leles. Hal tersebut lantaran Pasar Leles terbakar pada 2017.