Bisnis.com, SUBANG - Pandemi Covid-19 tak selamanya membawa kesedihan. Bagi sebagian warga, pandemi ini membawa berkah tersendiri.
Salah satunya, bagi pemilik jasa servis dan penjual gawai di Kabupaten Subang. Selama pandemi warga yang menyervis smartphone dan yang membeli perangkat elektronik tersebut mengalami peningkatan.
Isur Darmawan, 38, pelaku usaha servis gawai di Jl Panglejar, Subang, mengatakan selama pandemi usahanya justru kebanjiran order.
Dalam sehari, 10-15 pelanggan datang untuk memperbaiki smartphonenya. Padahal, sebelum pandemi, yang datang kurang dari 10 orang.
"Alhamdulillah, mungkin ini yang dinamakan berkah saat pandemi," ujar Isur yang juga menjual hape baru ini, kepada sejumlah awak media, Rabu (7/4/2021).
Isur menuturkan dirinya kebanjiran order karena servis handphone di konternya tidak terlalu lama. Apalagi, dia ingin memberikan layanan maksimal kepada pelanggannya.
Bila gawai dalam kategori rusak berat, proses perbaikannya bisa mencapai dua sampai tiga hari. Kalau kerusakannya ringan, seperti cuma tempat charger mati, atau rusak di bagian speaker, pelanggan bisa menunggu. Dalam hitungan menit bisa langsung selesai diperbaiki.
Tak hanya itu, soal biaya, Isur tak mau mematok tinggi. Biaya servis di kisaran Rp40 ribu sampai Rp120 ribu, tergantung jenis sparepart yang dipakai.
Sedangkan biaya servis gawai dengan harga di atas Rp5 juta atau yang kategorinya bagus, jika rusak berat bisa sampai Rp 1,5 juta. Gawai jenis baru atau yang mahal, harga sparepartnya juga ikut mahal.
"Jadi, soal biaya servis hal ini tergantung sparepart juga dan merk handphone," ujarnya.
Tak hanya servis, dalam sehari Isur bisa menjual empat sampai lima unit hape baru berbagai merk. Hal ini membawa berkah tersendiri bagi ayah dua anak tersebut.