Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta melansir sejak beberapa tahun terakhir kunjungan wisatawan ke wilayahnya terus meningkat setiap tahunnya. Namun, setelah mewabahnya Covid-19 jumlah kunjungan wisatawan ini turun drastis.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Acep Yulimulya mengakui sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi.
“Sejak mewabahnya Covid-19, kami terpaksa meminta para pengelola untuk menghentikan sementara aktivitas pariwisata. Hal itu, bukan tanpa alasan. Tapi lebih ke pencegahan penyebaran corona lebih masif,” ujar Acep kepada Bisnis.com, Selasa (30/3/2021).
Dengan kondisi tersebut, kata Acep, jelas sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke wilayahnya. Sebagai perbandingan, kata dia, di 2019 lalu jumlah kunjungan ke wilayahnya mencapai 2,5 juta wisatawan.
“Sedangkan, di 2020 kemarin, kunjungan ke kita hanya di angka 978.000 wisatawan dari target 2,5 juta pengunjung yang jika dipersentasekan itu kurang dari 40%,” jelas dia.
Acep pun merasakan betul bagaimana perekonomian masyarakat menjadi lesu tak kala ditutupnya destinasi wisata. Dengan begitu, pihaknya berpendapat di masa adaptasi kebiasaan baru ini pembukaan destinasi wisata bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi.
“Sektor Pariwisata bisa menjadi salahsatu andalan untuk pemulihan dan pendongkrak perekonomian masyarakat di masa pandemic seperti ini,” kata Acep.
Namun demikian, tentunya pembukaan pariwisata di tengah pandemic ini harus tetap mengacu pada protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Sejauh ini, pihaknya meyakini seluruh pengelola wisata tengah mempersiapkan hal itu. Termasuk melaksanakan protokol kesehatan, sebelum tempat wisata ini dibuka dan kembali diperbolehkan menerima pengunjung.
“Kami juga telah mendorong para pelaku usaha pariwisata untuk divaksin. Termasuk, didorong untuk mendapat sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan. Jadi, menurut kami tak perlu ada yang dikhawatirkan lagi kalau pun lokasi wisata ini harus kembali dibuka,” pungkasnya. (K60)