Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wilayah Selatan Purwakarta Diplot Jadi Sentra Perkebunan dan Hortikultura

Pemkab Purwakarta telah memetakan wilayah selatan atau dataran tinggi di kabupaten ini sebagai sentra sayuran, serta produk perkebunan dan hortikultura.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta telah memetakan wilayah selatan atau dataran tinggi di kabupaten ini sebagai sentra sayuran, serta produk perkebunan dan hortikultura. Sebut saja di antaranya, Kecamatan Wanayasa, dan Kiarapedes.

Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Hadiyanto Purnama menuturkan di wilayah dataran tinggi ini pemerintah memang telah memetakan untuk dijadikan pengembangan beragam jenis produk pertanian dan perkebunan karena karakter tanah dan iklim cukup potensial.

“Yang sudah kita kembangkan itu beragam jenis sayuran dan tanaman hortikulura. Untuk pengembangannya, kita juga telah menyiapkan lahan khusus seluas 6 hektare di Desa Garokgek, Kiarapedes untuk penelitian dan pengembangannya,” ujar Hadi kepada Bisnis.com, Selasa (16/3/2021).

Sejauh ini, kata dia, jajarannya terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya. Karena, selama ini masyarakat di wilayah bagian selatan itu banyak di antaranya mengandalkan penghasilan dari berkebun. Misalnya, perkebunan buah manggis, cengkih dan teh.

“Wilayah ini juga cocok untuk perkebunan hortikultura seperti jenis cabai dan sayuran lainnya. Saat ini, kami juga sedang melakukan pengembangan bawang merah dengan pola tanam dari biji,” jelas dia.

Untuk pengembangan bawang merah ini, pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 30 hektare yang lokasinya di sekitar Kecamatan Bojong. Lahan tersebut rencananya, juga akan disulap menjadi sentra perkebunan bawang merah di wilayahnya.

“Uji coba pengembangannya sudah kami lakukan. Tinggal kita kembangkan secara besar,” kata dia.

Belum lama ini, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika juga telah memetakan salah satu wilayahnya untuk dijadikan lokasi pengembangan durian varian musang king dan bawor. Lokasinya, di sekitar Leuweung Tiis, Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam.

“Di wilayah itu, pemerintah daerah memiliki aset lahan hutan seluas 11 hektare. Selain daerah resapan air, kita manfaatkan juga untuk pengembangan durian. Jadi, selain pohonnya bisa tumbuh besar, buahnya pun bisa termanfaatkan,” ujar Anne.

Anne menambahkan, beberapa wilayah di Kecamatan Pondosalam memang sangat potensial untuk pengembangan durian. Ke depan, pihaknya akan menciptakan kecamatan tersebut menjadi sentra durian unggulan di wilayahnya. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper