Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Deras Mengguyur Purwakarta Sejak Malam, DPKPB Ketar-ketir

Hujan yang turun merata di Kabupaten Purwakarta sejak Kamis (18/2) malam hingga pagi ini, membuat jajaran di Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat ketar-ketir.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA – Hujan yang turun merata di Kabupaten Purwakarta sejak Kamis (18/2) malam hingga pagi ini, membuat jajaran di Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat ketar-ketir.

Dinas tersebut, saat ini juga telah pasang mata dan telinga, mengingat beberapa wilayah di kabupaten ini rawan terjadi bencana alam saat diguyur hujan. Longsor atau pergerakan tanah menjadi bencana alam yang paling diwaspadai.

“Saat ini, kami telah menyiagakan posko dan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, serta relawan dari forum relawan penanggulanga bencana dan pramuka. Supaya, jika terjadi bencana alam, bisa langsung segera ditanggulangi,” ujar Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono kepada Bisnis.com, Jumat (19/2/2021).

Wibi mengaku, sejauh ini pihaknya telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait sebagai langkah antisipasi guna meminimalisasi dampak yang timbul dari bencana alam di musim hujan ini. Pihaknya pun telah memetakan wilayah yang rawan bencana alam, semisal yang rawan pergerakan tanah atau banjir Cileuncang.

“Kami selalu siaga. Untuk saat ini, Alhamdulillah belum ada laporan lagi. Ya semoga tidak terjadi lagi,” harap dia.

Wibi menjelaskan, sejak awal tahun kemarin di wilayahnya telah terjadi 8 bencana alam. Longsor dan pergeseran tanah yang paling mendominasi. Terakhir, kata dia, longsor terjadi di jalur Lingkar Barat, tepatnya di desa Ciririp, Kecamatan Sukasari. Saat itu, longsoran tanah dari tebing menutup badan jalan sepanjang 25 meter. Sehingga, jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

“Untuk longsor, terjadi di wilayah Kecamatan Bojong, Wanayasa, Campaka dan terakhir kemarin di Kecamatan Sukasari. Untuk genangan air, itu di wilayah kota. Dan yang pergeseran tahan, itu di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru,” jelas dia.

Berkaca dari pengalaman, lanjut dia, bencana akibat pergerakan tanah memang kerap terjadi di saat pergantian musim seperti sekarang ini. Terlebih, di wilayah-wilayah yang berada di daerah perbukitan yang kontur tanahnya jenis lempung. Sehingga, saat diguyur hujan, tanah tersebut menjadi medan luncur.

Pihaknya mengingatkan, di wilayah kerjanya terdapat tiga jenis zona gerakan tanah. Yakni, zona hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), Zona Kuning (kerentanan gerakan tanah sedang), serta Zona Mereh (kerentanan gerakan tanah tinggi).

“Dari semua wilayah ini, yang diwaspadai adalah zona merah dan kuning. Untuk wilayah zona merah, tersebar di beberapa desa. Desa-desa ini, terdapat di 12 dari 17 kecamatan yang ada ,” jelas dia.

Adapun 12 kecamatan yang dimaksud, sambung dia, antara lain Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota.

Sedangkan untuk wilayah yang zona kuning atau kerentanan gerakan tanah sedang, itu berada di dua kecamatan. Yakni, Babakan Cikao dan Bojong. Kemudian, yang kategori sedang-rendah, itu di Kecamatan Campaka dan Bungursari.

“Jika melihat peta, seluruh wilayah memang berpotensi longsor. Untuk wilayah rawan longsor ini kebanyakan berada di daerah perbukitan,” tambah dia. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper