Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengklaim pasar ekspor untuk produk keramik khas Plered mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan, merujuk data yang ada di dinas terkait, biasanya hasil produksi keramik di wilayahnya ini, komposisi pasarnya 70 persen untuk kebutuhan ekspor dan 30 persen untuk kebutuhan pasar lokal.
“Tapi, di masa pandemi ini justru jumlahnya terbalik,” ujar Anne kepada Bisnis.com, Senin (1/2/2021).
Anne menjelaskan, memang saat ini pasar luar negeri saat ini sedang mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19. Tapi ada berkah tersendiri, karena pasar dalam negeri justru bergeliat. Jadi, keramik saat ini justru diminati masyarakat dalam negeri.
“Meski kebutuhan ekspornya menurun, bukan berarti produktivitasnya juga ikut turun. Justru, saat ini ada fenomena menarik, yang mana kerajinan kriya ini sedang digandrungi masyarakat lokal. Terutama, untuk keramik jenis hias, salah satunya pot bunga,” jelas dia.
Menurut Anne, keramik Plered saat ini banyak diburu warga lokal. Terutama, warga dari luar daerah seperti Jakarta dan sekitarnya. Mereka, yang mencari keramik ini kebanyak adalah kaum ibu-ibu. Kebanyakan, mereka itu mencari pot bunga.
“Kalau sekarang, pot bunga yang lagi digandrungi. Saking banyaknya peminat, perajin pun sampai keteteran. Saya saja kemarin sempat memesan untuk hiasan rumah, itu kehabisan. Kalau pun ada, itu harus waiting list atau nunggu selama beberapa pekan,” kata Anne bercerita pengalamannya.
Dengan fenomena tersebut, Anne menambahkan, ada berkah tersendiri dari Covid-19 ini bagi para perajin keramik. Karena, di saat yang lain terpuruk, kerajinan keramik justru mengalami kondisi sebaliknya.
“Kami berharap, seluruh UMKM di kita bisa kembali berjaya. Meskipun pandemi masih berlangsung,” pungkasnya. (K60)