Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan akan mendorong aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Barat untuk turut menggerakkan daya beli masyarakat lewat program Borongdong.
Ridwan Kamil mengatakan saat ini belanja menengah atas harus digenjot agar perekonomian bisa terdongkrak selama pandemi. Rencananya Februari mendatang pihaknya akan memulai kampanye Borongbodong yang akan mendorong ASN/PNS untuk berbelanja.
“Belanja adalah bela negara, nggak usah nabung dulu nanti aja kalau situasi normal, sekarang krisis keluarkan tabungannya, dorong lewat Borongdong,” katanya di sesi diskusi Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 yang digelar secara daring Selasa (26/1/2021).
Menurutnya ASN adalah profesi yang tidak terdampak Covid-19 dan masih memiliki uang untuk menyelamatkan perekonomian. Dengan jumlah ASN mencapai ratusan ribu, pihaknya menyakini program ini bisa menolong khususnya produk UMKM di Jawa Barat. Namun tak hanya Jawa Barat, Ridwan Kamil juga akan melebarkan program ini ke Provinsi Bali.
Rencananya ASN juga akan didorong untuk membeli produk-produk kerajinan Bali. Dia menilai upaya ini cerminan dari solidaritas antar wilayah mengingat Bali merupakan wilayah yang paling terpukul ekonominya oleh pandemi Covid-19.
“Kerajinan Bali juga dibeli sebagai bentuk solidaritas,” ujarnya.
Pihaknya juga saat ini tengah mempercepat proses lelang agar urusan belanja pemerintah bisa segera berdampak. Menurutnya belanja pemerintah ibarat pintu yang membuka sektor lain untuk bergerak. "Setelah belanja pemerintah bergerak dalam awal tahun, ini akan menggerakkan swasta,” katanya.
Ridwan Kamil turut menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi “Kebangkitan Investasi dan Perdagangan” di Bisnis Indonesia Business Challenge (BIBC) 2021. Diskusi sesi tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan M. Luthfi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah, Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani. Sesi diskusi dipimpin langsung Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y Benyamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
