Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Purwakarta Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian untuk Genjot Produktivitas

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta mengakui sampai saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian ini.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta mengakui sampai saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian ini.

“Jumlah penyuluh yang statusnya ASN [aparatur sipil negara] maupun tenaga harian lepas [THL] hanya 85 orang. Padahal, idealnya satu desa/kelurahan memiliki satu tenaga penyuluh,” ujar Kabid Sumber Daya Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Hadiyanto Purnama kepada Bisnis, Selasa (5/1/2021).

Dia menjelaskan, jumlah tenaga penyuluh pertanian di dinasnya masih jauh dari kata ideal. Bahkan, saat ini, masih ada penyuluh yang masih memegang sampai lima desa. Padahal, idealnya satu desa dipegang sama satu penyuluh. Namun, karena Purwakarta kekurangan, maka tenaga penyuluh yang ada perannya sangat dimaksimalkan.

“Di kita ini, ada 192 desa dan kelurahan. Tapi, tenaga penyuluh yang ada baik ASN maupun THL hanya 85. Sehingga, dilihat dari angka kekurangannya sangat banyak,” jelas dia.

Dengan kondisi ini, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Apalagi, rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini, tidak bisa dilakukah oleh pemerintah kabupaten. Mengingat, belum ada payung hukumnya. Jadi, yang bisa melakukan rekrutmen adalah pemerintah provinsi dan pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.

“Tetapi, sudah tiga tahun terakhir ini tidak ada penambahan bagi tenaga penyuluh. Droping terakhir kali, pada 2017 yang lalu,” seloroh dia.

Dengan begitu, lanjut Hadi, tenaga penyuluh yang ada, perannya benar-benar dimaksimalkan. Terutama, dalam pelayanan kepada petani. Sebab, salah satu kunci keberhasilan pertanian berada di pundak tenaga penyuluh lapangan. Karena, mereka merupakan ujung tombaknya.

Meski demikian, sambung Hadi, saat ini para penyuluh tersebut diberi pembinaan. Tujuannya, supaya mereka bisa melahirkan gagasan dan inovasi serta menjadi solutif bagi petani. Salah satunya, setiap bulan para penyuluh ini diminta untuk memberikan laporan mengenai kondisi riil di lapangan. Laporan itu, tujuannya untuk menginventarisasi permasalahan yang di hadapi para petani.

“Jadi, penyuluh kita harus pro aktif lagi ke lapangan. Supaya, masalah yang dialami petani segera ada solusinya,” tambah dia.

Dia menambahkan, jumlah penyuluh yang ada saat ini terdiri dari, 24 orang THL yang diangkat oleh Pemrov Jabar. 28 orang, THL yang diangkat oleh Kementerian Pertanian. Serta, 33 orang lain penyuluh yang sudah jadi ASN.

“Di 2020 kemarin, lima penyuluh kita pensiun. Tahun ini seorang penyuluh pensiun. Jadi, semakin kurang saja jumlahnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper