Bisnis.com, BANDUNG - Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brojonegoro menyebut Digital Incubator Playbook yang diluncurkan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Indonesia (MIKTI) bisa menjadi manual book bagi para inkubator.
Inkubator di Indonesia saat ini perannya sangat dibutuhkan untuk mendukung dan menumbuhkembangkan kewirausahaan dalam bentuk startup.
"Peluang ekosistem startup di dunia mencapai US$3 triliun. Jakarta termasuk ranking dua emerging ekosistem di dunia, lebih baik dibanding Kualalumpur, Manila, dan Bangkok, tetapi belum diimbangi dengan jumlah wirausaha di Indonesian yang saat ini baru mencapai 3% dari jumlah penduduk," katanya, Rabu (2/12/2020).
Terlebih, Bambang menilai saat ini banyak warga Indonesia yang masih berorientasi untuk menjadi pekerja dibanding menjadi wirausahawan.
"Mindset inilah yang harus diubah. Di sinilah inkubator berperan. Inkubator harus mampu membimbing dan memberi pemahaman sehingga kewirausahaan di Indonesia dapat menjadi arus utama," katanya
Peluncuran sendiri dilakukan seacara resmi oleh Menristek RI Bambang P.S. Brojonegoro, Selasa (1/12/2020) lalu secara virtual. Peluncuran buku yang terdiri atas 6 Bab dan 221 halaman ini dihadiri oleh 80 peserta daring.
Bagi inkubator, start-up, atau masyarakat umum yang memerlukan buku ini, versi preview dapat diunduh via website mikti.id, sedangkan full version dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke e-mail [email protected].
Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernandy mengatakan Digital Incubator Playbook merupakan buku yang berisi panduan bagi inkubator bisnis digital di Indonesia, mulai dari merancang, mengelola, hingga mengevaluasi seluruh proses bisnis dalam inkubator.
"Buku ini merupakan ekstraksi pengetahuan dan pengalaman pengelolaan inkubator bisnis digital MIKTI yang dilengkapi dengan perspektif dari berbagai pihak lainnya," ujarnya.
Buku ini diharapkan dapat menjadi pengatahuan dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yang akan menyelenggarakan program inkubasi di bidang digital.
"Dengan demikian, dapat memunculkan start-up berkualitas, bahkan unicorn. Pada dasarnya, MIKTI membuka kerja sama dengan berbagai pihak, mengingat tujuan MIKTI adalah membantu Indonesia untuk lebih maju dan berdaya saing dengan teknologi yang ada saat ini," katanya.
Ketua Tim Penulis Digital Incubator Play, Indra Purnama menyatakan, latar belakang penulisan buku ini adalah pemahaman bahwa Indonesia telah menjadi pasar untuk produk digital.
"Kami harap peluang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh start-up Indonesia. Dalam hal ini, inkubator atau inkubasi bisnis merupakan pendekatan yang paling tepat dan paling sistematis untuk menumbuhkembangkan start-up," katanya
Sayangnya, jumlah inkubator di Indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan peluang dan sumber daya yang tersedia.
"Oleh karena itu, MIKTI meluncurkan Digital Incubator Playbook yangi berisi pengetahuan dan pengalaman MIKTI selama mengelola dan memgembangkan inkubator. Buku ini kami harapkan bermanfaat bagi lembaga penyelenggara inkubator maupun startup/inovator," ucapnya.
Bagi inkubator, buku ini dapat dijadikan pijakan untuk memetakan kembali layanan dan bimbingan yang diberikan pada start-up agar mereka dapat berkembang.
"Kami berikan framework baru terdiri atas 4 lapisan, yaitu outcome (hasil akhir yang diharapkan oleh pemiliki inkubator), output (inovasi model bisnis, inovasi teknologi dan pemecahan permasalahan di masyarakat), process (program inkubasi, pendanaan dan sinergi ekosistem), dan people (pengelola dan peserta program inkubasi)," katanya. Sementara bagi start-up, buku ini membantu memahami faktor risiko yang mereka hadapi.
"Buku ini mengulas informasi dan pengetahuan dasar mengenai inkubator bisnis digital serta praktik terbaik dalam pengelolaannya. Buku ini juga dilengkapi oleh sejumlah lembar kerja (exercises) yang memudahkan pembaca untuk mengimplementasikan materi yang disajikan," katanya. (k34)