Bisnis.com, BANDUNG - BUMD PT Agro Jabar terus memperkuat posisi korporasi sebagai pelaku bisnis pangan mumpuni.
Setelah sukses mengembangkan sejumlah sektor agribisnis, PT Agro Jabar kini melebarkan sayap pada pemenuhan stok pangan dengan memproduksi beras premium yang rencananya akan dilabeli Beras Juara. Langkah korporasi diprediksi makin kuat usai meneken kesepakatan kerja sama operasi bersama anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia yakni PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP).
Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan pihaknya mulai ancang-ancang mengambil peran optimal dalam menjaga stok pangan dimulai dengan komoditi beras.
“Pabrik modern kita tidak punya, kita kerja sama operasi dengan PIP. Dengan PIP produksi bisa efisien dan kualitas produk terjamin,” katanya kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).
Masuk bisnis beras, pihaknya menargetkan untuk langkah awal sebanyak 30.000 ton/tahun ini setara dengan 60.000 ton gabah. Angka ini menurutnya bisa mendongkrak kesejahteraan petani, dengan hitungan jika 1 hektare sawah bisa menghasilkan 6 ton, maka Agro Jabar bisa memberdayakan 10.000 hektare sawah di sentra yang sudah ditunjuk.
“Artinya setidaknya ada 50.000 petani kurang lebih,” ujarnya.
Agro Jabar sudah memastikan akan mengambil ceruk pasar beras premium. Kurfa--panggilan akrabnya mengaku pihaknya sudah membidik ceruk pasar khusus agar serapan beras bisa tinggi kurang lebih 300 ton/bulan.
“Ada dua sasaran kami, pertama ini akan dibeli oleh PNS Pemprov Jabar. Kedua, untuk mendukung program bantuan pangan non tunai pemerintah pusat,” katanya.
Kebutuhan bantuan non tunai pusat menurutnya tinggi hingga 1.000-2.000 ton untuk 2 juta penerima bantuan. Dari dua segmen ini saja pihaknya menargetkan serapan dipastikan akan maksimal hingga 2.500 ton/bulan. “Kalau PNS Pemprov Jabar puas dengan kualitas beras ini mungkin ini bisa turun ke pasar,” ujar Kurfa.
Dengan menggandeng PIP, maka persoalan izin edar menurutnya tidak akan menjadi persoalan karena anak BUMN tersebut sudah memproduksi beras. Rencananya, jika bisnis sudah kuat Agro Jabar akan memproses izin sekaligus membangun pabrik. “Bikin pabrik butuh waktu, izin edar itu nilai tambah. PIP juga happy karena kita tidak mengganggu pasarnya,” tuturnya.