Bisnis.com, BANDUNG - Akibat curah hujan tinggi, harga sejumlah komoditas bahan pokok di Kota Bandung melonjak di antaranya adalah cabai merah dan telur.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.
Namun, menurutnya, kenaikan yang terjadi relatif wajar mengingat masih berada diangka harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.
"Seperti telur dari Rp21.000-Rp22.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp24.000-Rp25.000 per kilogram. Tetapi kita menilai, kenaikan telur dan cabai merah pada angka yang masih wajar," kata Elly di Bandung, Senin (16/11/2020).
Elly mengatakan, untuk cabai merah mengalami kenaikan dari Rp30.000-35.000 per kilogram menjadi Rp55.000-60.000 per kilogram.
Elly menilai, lonjakan sejumlah komoditas ini lantaran curah hujan di sejumlah daerah di Jawa Barat tinggi. Hal tersebut tentunya memengaruhi hasil produksi dua komoditas tersebut.
"Kenaikan terjadi lebih disebabkan karena musim hujan. Sayuran [cabai merah] ada gagal panen. Laku ada serangan hama, dan kualitas cabai itu dipanen enggak kering, dan enggak sebagus musim kering. Lalu kandungan air yang lebih banyak," katanya.
Elly menambahkan, situasi tersebut membuat para pedagang di sejumlah pasar tradisional enggan menyetok cabai merah karena adanya kekhawatiran merugi apabila cabai merah mengalami pembusukan.
"Untuk kenaikan harga telur, lebih dikarenakan pada musim penghujan seperti ini produksi di kandang relatif menurun. Dan kita menilai kita [pemerintah] tidak akan melakukan operasi pasar mengingat harga di pasaran terpantau masih wajar," pungkasnya. (K34)