Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membentuk badan pengelola khusus kawasan Metropolitan Rebana agar langkah pengembangan kawasan di 7 kabupaten/kota satu irama.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari Segitiga Rebana, kini rencana itu meluas menjadi Metropolitan Rebana. Tak lagi meliputi kawasan Patimban, Subang; Kertajati, Majalengka; dan Cirebon, kini ada 13 titik yang disiapkan untuk menjadi kota baru yang terintegrasi dengan kawasan peruntukan industri (KPI) tematik.
“Groundbreaking satu dari kota itu akan dimulai November, bahwa apa yang dibicarakan selama ini hanya omongan tapi sudah terwujud,” papar Ridwan Kamil kepada Bisnis.
Kawasan dirancang, investor mulai datang, pihaknya kini tengah menyusun komando koordinasi untuk Rebana. Belajar dari dua metropolitan yang sudah berdiri sebelumnya Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya, pihaknya memastikan Rebana akan diurus lebih baik. “Diharapkan Rebana ini paling bagus karena penangananya dari nol,” katanya.
Dia mengambil contoh Bandung Raya yang baru dalam dua tahun terakhir ini tengah disusun organisasi semacam badan pengelola kawasan. Menyusun organisasi saja mudah, namun menurutnya kawasan ini sudah terlanjur “sakit” lebih dulu sehingga permasalahan yang harus ditangani lebih kompleks.
“Bandung Raya sudah sakit duluan, jadi pengelolaannya jauh lebih rumit. Rebana tidak mau mengulangi kesalahan itu, kita ingin jadi metropolitan terbaik dalam 30 tahun ke depan. Makanya saya kawal betul relasi antar kotanya, usulan-usulan infrastruktur dan lain-lain,” tutur dia.
Ditetapkan sebagai bagian dari super koridor ekonomi, membuat pihaknya bergegas untuk menyusun penguatan sistem di kawasan Metropolitan Rebana. Mengingat pembahasan super koridor yang melibatkan tiga kepala daerah di Jawa belum ada, dia menilai penguatan Rebana lebih penting didahulukan.
Karena pengembangan wilayah ini meliputi sejumlah kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan perannya sebagai pengatur strategi. Terutama menyiapkan struktur badan pengelola Metropolitan Rebana. “Akan dibuat organisasi badan pengelola, tujuannya menjadi manajemen harian dalam mensinkronkan semua urusan di Rebana, ” katanya.
Program Jelajah Segitiga Rebana III digelar lewat dukungan para sponsor mulai dari PLN UID, Surya Semesta Internusa (SSIA), Humas Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Bappeda Jabar, PT MUJ ONWJ, Cardinal, Chitose, Astra Infra Tol Road Cikopo-Palimanan, PT BIJB, ASDP, Dinas Pariwisata dan Kebudayan Jabar, Bank BJB, PT Pegadaian, XL Axiata, Robot Biru, PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia.