Bisnis.com, BANDUNG - PT Tiki Jalur Nugraa Ekakurir (JNE) menyambut baik wacana integrasi kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kawasan Segitiga Rebana. Sebagai sala satu pelaku logistik di Indonesia, JNE akan mengoptimalkan potensi tersebut.
"Segitiga Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka) yang diusulkan menjadi kawasan ekonomi terbesar di Indonesia dengan dukungan konektivitas Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati merupakan suatu peluang bagi JNE Cirebon, JNE akan terus melakukan upaya pengembangan di daerah segitiga rebana," kata Head of Regional Jawa Barat, Murah Lestari, kepada Bisnis, Minggu (26/7/2020).
Menurut Murah, potensi tersebut tidak terlepas dari konektivitas yang komprehensif, baik dari sisi darat, laut dan udara di kawasan tersebut. Jalan Tol Cipali dan Cisumdawu dari sisi darat, Pelabuhan Patimban dari sisi laut dan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dari sisi udara.
Hanya saja, hingga saat ini pihaknya masih menunggu bagaimana progres wacana pembangunan KEK Segitiga Rebana, terlebih saat ini masih berada pada masa Pandemi Covid-19.
"Melihat kondisi pandemi seperti ini, pada tahun 2020 ini kelihatannya JNE masih pada posisi menyesuaikan dengan suasana pandemi covid-19. Kita akan melihat apa yang terjadi ke depan. Hal-hal baru apa yang bakal terjadi. Mungkin juga ada kondisi yang bisa mendisrupsi kami," kata dia.
Selain itu, dalam upaya membantu menyiapkan kesiapan pelaku usaha lokal yang berada di Kawasan Segitiga Rebana, JNE juga akan mendorong peningkatan kualitas produk serta pemasaran dari UMKM.
"Mengadakan workshop gratis untuk UMKM yang digelar secara online atau webinar yang diselenggarakan bekerjasama dengan berbagai pihak," katanya.
JNE juga akan terus membangun kerja sama dan memberikan bantuan di wilayah perekonomian Segitiga Rebana. Hal ini karena jika ekosistem dimana JNE berada berkembang, maka JNE pun akan tumbuh dengan baik.
"JNE Secara konsisten memberikan bantuan CSR, karena langkah membantu sesama merupakan salah satu strategi JNE dapat terus mengemban amanah pelanggan selama 30 tahun sampai saat ini," katanya.
Sementara itu, Murah menuturkan, dari segi bisnis, khusus untuk area Jawa Barat kinerja JNE mengalami peningkatan pada masa Pandemi Covid-19.
"Khusus di wilayah Jawa Barat tidak terlihat dampak penurunan pada saat pandemic covid terjadi, bahkan terdapat beberapa daerah di Jawa Barat yang justru meningkat sekitar 5% seperti Tasikmalaya dan Cirebon dengan jenis kiriman didominasi produk fashion," katanya.
Untuk itu, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengembangkan sejumlah inovasi, seperti COD Retail, friendly logistic, program-program diskon ongkir dan, Go digital.
"JNE terus melakukan pengembangan mau pun inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (IT), serta infrastruktur atau jaringan seperti Gateway, Gedung Operasional maupun titik layanan (counter/ outlet)," ungkapnya. (k34)