Bisnis.com, MAJALENGKA – Meski tercatat sebagai kawasan dengan utilitas internet terbanyak di Indonesia, Jawa Barat masih memiliki blank spot atau kosong sinyal di sejumlah titik. Hal ini berdampak pada lambatnya adopsi digital di masyarakat.
Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan sejauh ini Jawa Barat memiliki infrastruktur telekomunikasi yang cukup baik.
Lokasi yang dekat dengan Ibukota dan akses jalan yang telah mendukung, membuat penggelaran jaringan di pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, lebih mudah dibandingkan dengan di Indonesia bagian timur.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa cakupan jaringan di Jawa Barat belum tercover sepenuhnya. Masyarakat di sana harus menggunakan sinyal dari satelit yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan sinyal dari serat optik.
“Beberapa daerah memang belum dapat dijangkau fiber optik, sehingga tetap memerlukan pemasangan VSAT dan masih ada daerah USO (terpencil) di Jawa Barat, atau ataupun tereterial/wifi,” kata Ian kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Berdasarkan penelusuran Bisnis Indonesia di sejumlah kawasan dengan kondisi perbukitan atau datarang tinggi, kondisi jaringan telekomunikasi sangat buruk. Dari lima operator seluer di Tanah Air, hanya jaringan Telkomsel yang jaringannya terkoneksi dengan perangkat gawai. Sedangkan sisanya hanya mendukung dengan kualitas sinyal sangat lemah hingga hilang.
Padahal beberapa perbukitan di Jawa Barat merupakan spot potensial mengingat di sana banyak dibangun tempat wisata. Dengan hadirnya tempat wisata di kawasan perbukitan, maka dapat dipastikan bahwa kawasan tersebut juga memiliki jumlah penduduk yang padat dan potensial bagi bisnis operator seluler.
Tidak hanya itu, hadirnya jaringan telekomunikasi juga akan mempermudah masyarakat di daerah perbukitan untuk menjual barang dagangannya melalui kanal digital, sehingga penetrasi penjualan barang dagangan mereka makin luas.
Sekedar catatan, Bisnis Indonesia menggelar Jelajah Segitiga Rebana sejak 22 Juni - 26 Juni, Dalam kegiatan ini, Bisnis Indonesia melakukan penulusuran di kawasan Segitiga Rebana (Subang-Majalengka-Cirebon) untuk menggali potensi di kawasan tersebut. Salah satu tempat yang diulas adalah peternakan ikan berbasis teknologi.
Adapun program Jelajah Rebana ini terlaksana berkat dukungan dari banyak pihak, a.l. Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, XL dan Telkomsel.