Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah mempertimbangkan relaksasi terhadap kegiatan resepsi pernikahan yang sejak terjadinya pandemi Covid-19 menjadi salah satu bidang yang dilarang digelar.
Hal tersebut didapat usai Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima Forum Aspirasi Pengusaha Pernikahan Kota Bandung, di Balai Kota Bandung, Rabu (17/6/2020).
Yana mengatakan, dalam pertemuan tersebut para penyedia jasa resepsi pernikahan memaparkan bagaimana kesiapan penerapan protokol kesehatan untuk gelaran resepsi pernikahan di tengah Pandemi Covid-19.
"Tadi diskusi, kira-kira memungkinkan tidak resepsi dilakukan lagi dengan jumlah tamu yang banyak, kita sampaikan menerapkan PSBB Proporsional dengan pelonggaran 30 persen dari kapasitas, tapi membuka kegiatan ekonomi yang potensi penyebaran virusnya rendah," ungkap Yana.
Menurut Yana, pada gelaran resepsi pernikahan, memang menjadi tempat yang rawan terjadinya transmisi Covid-19 lantaran melibatkan banyak orang.
"Acara resepsi ini melibatkan orang cukup banyak dan interaksinya cukup dekat, jadi saya sampaikan kalau nanti ini jadi yang dilonggarkan, komitmen penerapan protokol kesehatannya harus sangat ketat, karena kan kaitannya makan," kata dia.
Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya bersama Forum Aspirasi Pengusaha Pernikahan Kota Bandung akan meninjau venue-venue yang bisa digunakan untuk pelaksanaan resepsi pernikahan di tengah Pandemi Covid-19.
"Dalam waktu dekat kami pemerintah dengan teman-teman forum akan melihat venue-venue sambil kita lakukan simulasi, kalaupun kalau mau dibuka harus membuat surat pernyataan," jelasnya.
Beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan tersebut kata Yana, adalah penerapan standar protokol kesehatan, pembatasan jumlah tamu, penerapan sistem QR Code pada undangan, serta pengaturan arus masuk dan keluar tamu.
"Yang pasti gak boleh salaman (dengan pengantin), flow tamu juga gak boleh cross antara tamu masuk dan keluar," jelasnya.
Untuk itu, ia berharap dengan melalui proses peninjauan kesiapan penyelenggara resepsi pernikahan dalam penerapan protokol kesehatan, resepsi pernikahan bisa menjadi sektor yang bisa diberikan relaksasi oleh pemerintah.
" Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita lihat sampel beberapa tempat, kalau itu bisa kita buat SOP yang rasional untuk dilakukan, dan ada komitmennya, ya InsyaAllah," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Aspirasi Pengusaha Jasa Pernikahan Kota Bandung, Aries Ismullah Ardiansyah mengatakan para pengusaha yang bergerak di bidang resepsi pernikahan sudah menyiapkan standar kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannya nanti.
"Semoga masih ada pelonggaran, kami mengajukan Protap kesehatan yang akan dipakai, seperti misalnya dari catering dalam pengelolaan makanannya, crewnya pakai APD, pengaturan flow tamu, mengatur interaksi ya seperti itu lah Protap yang kita jamin," jelasnya.
Menurutnya, ribuan orang menggantungkan nasib pada bidang usaha penyedia layanan resepsi pernikahan, seperti dekorasi, catering, photography, musik hiburan, soundsystem dan lainnya. Sehingga pasca terjadinya pelarangan penyelenggaraan resepsi pernikahan akibat Covid-19 banyak orang yang kehilangan mata pencaharian. (K34)
Attachments area