Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Mal Masuk New Normal Tahap Tiga, Ridwan Kamil: Karena High Risk

Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat menempatkan pembukaan pusat perbelanjaan atau mal pada tahap lanjutan usai rumah ibadah, industri dan perkantoran dalam penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat menempatkan pembukaan pusat perbelanjaan atau mal pada tahap lanjutan usai rumah ibadah, industri dan perkantoran dalam penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pembukaan ritel, pusat perbelanjaan dan pusat niaga modern berada pada tahap ketiga dengan catatan pihaknya sudah melakukan evaluasi pada dua tahap kegiatan yang diperbolehkan.

“Tahap ketiga adalah ritel, shopping mall dan yang jual beli yang sifatnya orang keluar masuk hilir mudik silih berganti,” katanya dalam keterangan pers virtual di Bandung, Jumat (29/5/2020).

Pembukaan mal dan pusat perbelanjaan menurutnya akan diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah surat pernyataan bahwa pihak pengelola akan mematuhi dan memahami peraturan dan protokol kesehatan saat pelaksanaan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).

“Kalau melanggar siap disanksi, dan kami menitipkan satu orang gugus tugas di toko itu. Kalau ada polisi merazia akan nanya mana surat pernyataan dan siapa yang jadi gugus tugas di sebuah mal ini yang mengatur menjadi manajer penanganan Covid. Pola ini akan dilakukan, jadi artinya tidak buru buru tetap waspada,” tuturnya.

Pihaknya memastikan nasib pembukaan mal bergantung pada hasil evaluasi rumah ibadah, industri dan perkantoran yang akan dilakukan setiap satu pekan sekali. Jika tidak ada gejolak dan pertambahan sebaran Covid-19 pihaknya baru melangkah untuk membuka pusat perbelanjaan.

“Nanti dievaluasi tujuh hari. Oh ternyata tidak ada macam-macam, tidak ada gejolak. Baru masuk yang namanya ke high risk, karena ritel, mal dan pariwisata menurut ilmuwan kami itu high risk. Jadi kita pakai ekonomi yang low risk dulu tujuh hari. Kalau tidak aman, ya ditahan dulu yang high risk. Kalau aman masuk ke high risk ke mal ritel dan mudah-mudahan terjaga,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper