Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Salat Id, MUI Jabar Masih akan Koordinasi dengan Pemprov Jabar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pelaksanaan salat Idulfitri mendatang.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pelaksanaan salat Idulfitri mendatang.

"Yang menjadi acuan itu adalah MUI Pusat kan itu sudah ada fatwa, jadi kalau MUI Pusat memandang bahwasanya ini sudah dianggap aman, tentu fatwa itu nanti dicabut. Kalau fatwa sudah dicabut artinya kan sudah berlaku keseluruhan.Tapi kalau MUI pusat belum, ya kami bagaimanapun harus mengikuti karena ini fatwa sifatnya kan berlaku umum atau nasional," ucap Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).

Menurutnya perlu terlebih dahulu berkoordinasi dengan Forkopimda terkait pelaksanaan Salat Id berjamaah. Pasalnya harus dilihat terlebih dahulu bagaimana penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

"Tentu nanti kami berkoordinasi di lapangan ini dengan pemerintah, jadi memang ada beberapa yang saya dengar model Jawa Timur ya, kan itu mengirim surat ke gubernur minta dicabut, ya kalau kami tidak seperti itu kami nanti koordinasi atau konsultasi nanti harusnya seperti apa. Masih ada waktu lah, kita nggak boleh tergesa-gesa," tuturnya.

Selama ini, Rafani juga mengaku MUI mendapat banyak masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan solat Id di tengah Pandemi Covid-19. Namun pendapat itu masih terus dikaji oleh MUI.

Seperti pandangan dari organisasi masyarakat (ormas). Menurut Rafani, ada yang berpandangan salat bisa dilakukan di rumah dengan keluarga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adapula yang berpandangan bila salat Id bisa tidak dilaksanakan dengan mengganti membayar sodaqoh.

"Salat Id ini kalau status hukumnya kan sunah ya, jadi jangan disamakan dengan salat Jumat. Kalau salat Jumat itu kan wajib, makanya salat Jumat ditinggal tapi kita melaksanakan salat dzuhur. Kalau salat Id ini nggak, salat Id ini kan sunah saja. Ya kalau MUI kecenderungannya, ya di rumah saja dengan keluarga," kata dia.

Namun, jika nantinya berdasarkan aturan pemerintah dan MUI Pusat salat Id bisa dilaksanakan berjamaah, ia mengimbau masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tetap jaga jarak.

"Ya kalau saya memprediksi dalam pekan ini umpamanya mulai membaik penyebaran Covid-19 kemudian syukur saja kalau pemerintah membolehkan salat Id, kita pasti menyambut tuh tapi saya yakin pasti tetap protokol medis tetap berlaku. Apalagi salat di lapangan kan mudah itu diaturnya. Jadi kalau saya nanti dalam hari-hari ke depan ini, kalau memang pemerintah mengizinkan itu tetap pakai protokol medis. Nah kemudian oleh kita dikuatkan apalagi ini di lapangan lebih mudah mengaturnya," ujarnya.

"Tapi kalau di masjid, yang melaksanakan salat di masjid, ya tetap aja pakai aturan medis. Tapi nanti mungkin soal salaman, salamannya jangan seperti biasa lah," kata Rafani. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler