Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan belum ada langkah terbaru usai penandatanganan Letter of Intent antara Gubernur Banten Wahidin dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait penyelamatan Bank Banten oleh Bank BJB pekan lalu.
Kepala Biro BUMD dan Investasi Setda Jabar Noneng Komara mengatakan dari rapat terakhir jajaran BJB belum melangkah lebih jauh terutama terkait rencana due diligence atau uji tuntas terhadap Bank Banten.
“Belum mulai [soal uji tuntas], masih dibahas-bahas internal BJB kelihatannya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jabar tersebut tidak terburu-buru melangkah lebih jauh terkait rencana penyelamatan Bank Banten. Ini sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar seluruh proses ini mengedepankan sikap kehati-hatian.
“Jadi belum dibahas lebih jauh,” ujarnya.
Untuk kehati-hatian dan akuntabilitas pula, rencananya BJB akan memakai auditor independen guna melakukan uji tuntas Bank Banten. Noneng memastikan auditor independen diperlukan agar mendapatkan hasil uji tuntas yang kapabel, bisa dipertanggungjawabkan dan fair.
“Harus begitulah pakai yang [auditor] yang bagus,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan pihaknya akan mempersiapkan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Sebagai langkah awal kami akan melakukan proses persiapan due diligence yang kami pastikan untuk dilakukan secara cermat, professional dan independent” ujar Yuddy Renaldi dalam rilis korporasi, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya dalam rencana sinergi bisnis tentunya akan dilakukan dengan teliti dan hati-hati sesuai prinsip tata kelola yang baik dalam upaya penguatan perbankan nasional dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Untuk mewujudkan nya sesuai dengan harapan, kami mohon dukungan dari seluruh stakeholders, pemegang saham, OJK, BI dan masyarakat. Kami yakin ini dapat terwujud dan berkontribusi dalam penguatan industri perbankan nasional,” katanya.