Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disnakertrans Cianjur: Belum Ada Perusahaan yang Melakukan PHK

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, mencatat hingga saat ini belum ada perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan akibat dampak Covid-19 di wilayah tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIANJUR - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, mencatat hingga saat ini belum ada perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan akibat dampak Covid-19 di wilayah tersebut.

"Kalaupun ada karyawan yang terdampak dari Covid-19, itupun hanya dirumahkan. Sejauh ini belum ada karyawan yang di PHK imbas pandemi Corona di Cianjur," kata Kepala Disnakertrans Cianjur Heri Supardjo, Senin (20/4/2020).

Ia menjelaskan, sebagian besar karyawan yang dirumahkan sementara itu, merupakan karyawan hotel yang jumlahnya mencapai 1.500 orang. Namun mereka tidak total berhenti selama dirumahkan karena ada yang menerapkan pertukaran jadwal per 15 hari sekali.

Sedangkan dari sektor industri belum ada yang melapporkan telah melakukan hal yang sama merumahkan karyawan atau melakukan PHK. Namun pihaknya baru mendapat laporan ratusan karyawan pabrik yang terancam diberhentikan karena habisnya kontrak.

"Kami baru mendapat laporan terkait tidak diperpanjangnya kontrak seratusan orang karyawan yang kontraknya habis bulan ini. Sedangan dari pabrik yang ada di Cianjur, hingga saat ini masih berjalan seperti biasa dan belum adan kabar akan dirumahkan atau PHK," katanya.

Semetara Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja, mengatakan sejak beberapa pekan terakhir, sebagian besar hotel berbagai kelas yang masuk dalam keanggotaan, terpaksa merumahkan karyawannya untuk menutupi biaya operasional tidak terus membengkak sementara tamu yang menginap terus menurun.

"Tercatat 1.500 karyawan hotel di Cianjur, sudah dirumahkan setengah dari jumlah keseluruhan yang mencapai 3.000 orang karyawan dirumahkan ada yang mendapat jaminan dan sebagian besar tidak mendapat jaminan," katanya.

Pihak perusahaan yang tetap memberikan jaminan untuk karyawan merupakan hotel yang masih beroperasi namun melakukan pebagian jadwal bagi karyawan yang masuk bergantian per 15 hari.

"Saat ini tingkat hunian hanya tersisa paling tinggi 5 persen. Itupun tidak cukup untuk menutupi biaya operasional," katanya.

Pihaknya berharap pendemi corona, segera berakhir dan tingkat kunjungan ke Cianjur kembali meningkat karena jika terus berlarut tidak tertutup kemungkinan hotel yang masih bertahan akan tutup dan 3.000 orang karyawan terancam tidak bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper