Bisnis.com, BANDUNG - Dalam pelayanan kereta api, perjalanan kereta dengan selamat, lancar, dan aman adalah yang utama dan terpenting. Namun, hal tersebut tidak akan terwujud tanpa jalan rel yang baik.
Jalan rel yang baik menentukan tekanan gandar yang diizinkan, kecepatan kereta api, keselamatan perjalanan,dan kelancaran operasi kereta api. Jalan rel dikatakan baik jika seluruh komponennya andal dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, jalan rel dan seluruh bagian konstruksinya merupakan bagian yang sangat penting, salah satunya wesel. Mendengar kata wesel pada umumnya seketika akan terlintas salah satu cara pengiriman uang lewat jasa pos. Tapi, kata wesel juga menjadi istilah penting dalam perkeretaapian.
Wesel merupakan konstruksi jalan rel yang digunakan untuk menghubungkan dua jalur rel atau lebih. Jalan rel sendiri merupakan sebutan lain dari jalur lintasan kereta api, atau secara umum biasa disebut dengan “rel” saja. Di sepanjang jalur utama, pada titik-titik tertentu, misalkan di stasiun, dipasang jalur-jalur lain yang terhubung dengan jalur utama agar kereta api dapat berpindah jalur.
Pindah jalur ini diperlukan karena berbagai faktor. Seperti, Kereta api menuju arah yang berbeda dengan jalur lurus (jalur utama). Lalu, saat ada kereta api pada jalur lurus sehingga kereta api yang baru datang harus ditampung sementara pada jalur lain (bersilang dan bersusulan), kereta api akan berhenti untuk naik turun penumpang dan barang atau ada juga aktivitas langsir seperti untuk memisahkan kereta atau gerbong dari rangkaiannya atau sebaliknya untuk merangkaikan kereta dan gerbong ke rangkaian yang akan beroperasi.
Proses pindah jalur ini membutuhkan suatu bagian yang memungkinkan prosesnya berjalan tepat, cepat, dan mudah. Wesel inilah yang berperan dalam proses perpindahan jalur tersebut. Ada berbagai jenis wesel, yakni yang pertama wesel biasa yang terbagi dari Wesel Biasa Kiri, Wesel Biasa Kanan dan Wesel Simetri. Lalu ada Wesel dalam Lengkung, yang terdiri dari Wesel searah lengkung dan Wesel berlawanan arah lengkung.
Ke dua, ada Wesel Tiga yang terdiri dari Wesel biasa searah, wesel biasa berlawanan arah dan ada wesel tergeser yang terdiri dari Wesel searah tergeser dan Wesel berlawanan arah tergeser dan yang ke tiga, ada Wesel Inggris yang terdiri dari Wesel Inggris Lengkap dan Wesel Inggris Tak Lengkap.
Bagian wesel umumnya terdiri dari Bagian Depan yang disebut Pengarah, Bagian Tengah yang disebut Penerus dan Bagian Belakang yang disebut Persilangan.Wesel menjadi bagian terpenting bagi perjalanan kereta api sehingga membutuhkan perawatan secara rutin.
Namun, faktor usia wesel yang mulai memasuki usia senja harus diperhatikan karena akan berdampak pada performanya. Oleh karena itulah, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator sekaligus pelaksana perawatan jalan rel sangat concern dengan performa jalan rel sebagai kunci penting perjalanan kereta api yang selamat, aman, dan lancar.Saat ini, KAI tengah melakukan pergantian wesel di Stasiun Gambir dan Stasiun Jakarta Kota karena wesel di dua wilayah tersebut memang sudah masuk usia senja.
Wesel di emplasemen Gambir pertama kali dioperasikan kurang lebih 25 tahun lalu belum pernah mengalami penggantian, sedangkan wesel diemplasemen Jakarta Kota sudah kurang lebih 50 tahun tidak pernah mengalami penggantian. Selain untuk meningkatkan keselamatan dan kelancaran perjalanan baik KA maupun KRL yang melintas di wesel-wesel Stasiun Gambir dan Jakarta Kota, penggantian wesel pun memiliki manfat lainnya.
Diantaranya, menghilangkan gangguan perjalanan KA akibat kerusakan komponen wesel beserta imbasnya, memberikan alternatif solusi apabila ada gangguan terhadap perjalanan KA di jalur layang dan mendukung flexibilitas pelayanan perjalanan KA di emplasemen Stasiun Gambir.
Proses penggantian yang membutuhkan waktu sejak 13 hingga 23 Februari 2020 ini tentu akan mempengaruhi pola operasi perjalanan KA eksisting khususnya KRL yang setiap harinya melewati kedua jalur ini.
Ada sebanyak 45 perjalanan KRL yang terdampak sehingga perjalanannya hanya akan sampai Stasiun Manggarai. Namun, 11 hari yang dipakai untuk proses penggantian ini tentunya akan berkontribusi besar bagi keandalan perjalanan KA dan KRL bahkan hingga berpuluh tahun mendatang.
Oleh karena itu, PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas kendala perjalanan KRL Commuter Line yang terjadi di lintas antara Stasiun Manggarai hingga Stasiun Jakarta Kota pada pagi hari ini sehubungan dengan peningkatan keandalan prasarana perkeretaapian yaitu penggantian wesel di Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Gambir yang memang telah dijadwalkan berlangsung pada 13-23 Februari 2020 ini.
Sebelum pekerjaan dimulai, PT KCI bersama PT KAI telah melakukan sosialisasi mengenai rekayasa pola operasi KRL yang dapat berlangsung dalam rentang sebelas hari tersebut,dengan rincian sembilan hari di Gambir telah selesai dan dua hari di Jakarta Kota yang dimulai sejak tanggal 21 Februari dini hari sampai saat ini.
Hingga saat ini petugas masih bekerja di lokasi untuk memastikan keamanan prasarana perkeretaapian sehingga dapat dilintasi kembali oleh kereta. Selanjutnya, khusus pada tanggal 22 dan 23 Februari 2020 rekayasa pola operasi perjalanan KRL akan mencakup 16 KA di lintas Bogor - Jakarta Kota (PP), perjalanannya hanya sampai Stasiun Manggarai ,16 KA lintas Bekasi - Jakarta Kota (PP), perjalanannya hanya sampai Stasiun Manggarai, dan 22 KA lintas Bogor - Jakarta Kota (PP) yang dibatalkan perjalanannya.
Bagi pengguna KRL yang turun di Stasiun Manggarai, Transjakarta telah bekerjasama dengan PT KCI sejak hari pertama dimulainya rekayasa pola operasi untuk memperkuat armada busnya di Stasiun Manggarai selama masa pekerjaan guna mengantar ke sejumlah halte tujuan yang terhubung dengan berbagai koridor Transjakarta.
Para pengguna KRL diimbau untuk senantiasa memperhatikan informasi dari petugas di stasiun maupun KRL mengenai tujuan akhir kereta yang dinaiki. Informasi terkini mengenai perjalanan KRL juga dapat diakses melalui berbagai akun media resmi KCI di @commuterline, dan aplikasi KRL Access.(k34)