Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung masih menunggu kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Polisi Daerah (Polda) Jawa Barat terkait penerapan Tilang elektronik atau E-TLE (electronic traffic law enforcement).
Sebelumnya, sistem ini resmi berlaku di DKI Jakarta sejak 1 Februari 2019. Namun, di Kota Bandung belum ada kepastian walaupun sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.
Kepala Seksi Manajemen Perangkat Keras Diskominfo Kota Bandung Furqon Hanafi mengaku hingga saat ini belum ada pembahasan teknis soal E-TLE lebih lanjut.
Pasalnya, dalam penerapan sistem tilang ini membutuhkan integritas sejumlah komponen dan juga instansi hingga sistem ini berjalan.
Beberapa di antaranya adalah sistem server yang mampu menyimpan data besar untuk menganalisis pelanggar di jalan raya. Hal itu kata dia belum dimiliki Kota Bandung.
Kemudian, dari segi kuantitas dan kualitas Closed Circuit Television (CCTV) masih belum memadai. Pasalnya 227 CCTV yang dimiliki Diskominfo Kota Bandung hanya ditempatkan di 88 titik yang dinilai rawan.
"E-TLE harus disediakan cctv yang bisa membaca nomor kendaraan (sistem inteligent video analytic), secara sistem diberikan server yang bisa menyimpan data secara masiv dan juga mekanisme prosedur yang harus dilakukan seperti apa," katanya di Balai Kota Bandung, Selasa (11/2/2020).
Ia menambahkan, nantinya CCTV yang terinstal di setiap sudut Kota Bandung harus mampu menganalisis pelanggaran hingga bisa merekam nomor kendaraan dari pelanggar.
"Diskominfo sebagai supporting saja, gimana CCTV yang kita punya ditingkatkan fungsinya lebih intelijen lagi sehingga bisa membaca (nomor kendaraan)," ujarnya.
Namun, ia menolak jika disebut Kota Bandung belum siap menerapkan E-TLE ini. Jika saja kepastian penerapan sistem ini sudah jelas, maka ia meyakini Pemerintah Kota Bandung akan siap menerapkannya.
"Belum ada arahan teknis kesana," pungkasnya. (k34)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
