Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Langkah Disdik Jabar Cegah Pelajar Demonstrasi

Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sudah menempuh sejumlah langkah proaktif agar pelajar atau peserta didik SMA/SMK tidak demo.
Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika di Gedung Sate, Bandung, Selasa   (1/10/2019). JIBI/Bisnis/Wisnu Wage
Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika di Gedung Sate, Bandung, Selasa (1/10/2019). JIBI/Bisnis/Wisnu Wage

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sudah menempuh sejumlah langkah proaktif  agar pelajar atau peserta didik SMA/SMK tidak demo.

Tiga angkah proaktif yang dilakukan Disdik Jabar. Pertama, menerbitkan nota dinas untuk memastikan semua peserta didik mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Kedua, Disdik Jabar memerintahkan kepala sekolah dan guru untuk memantau para siswanya. 

“Para guru diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengertian untuk melindungi para siswa dari provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika di Gedung Sate, Bandung, Selasa (1/10/2019).

Ketiga, membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua komunitas pendidikan, mulai dari Kadisdik kabupaten/kota se-Jabar, kepala sekolah, sampai jajaran kepolisian. 

“Kami sudah berkoordinasi dan berkerja sama dengan jajaran kepolisian untuk memberikan arahan pencegahan unjuk rasa di kalangan pelajar selain mengintensifkan perhatian terhadap kehadiran dan ketidakhadiran yang terkoordinasi antara sekolah dan orang tua,” katanya. 

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) nomor 9 tahun 2019, menurut Dewi, kepala sekolah dan guru harus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan soal ujuk rasa di kalangan pelajar. 

Selain mengawasi dan melindungi keamanan dan keselamatan peserta didik di dalam maupun luar sekolah, kepala sekolah dan guru wajib menjalin kerja sama dengan orang tua dan wali sekolah, serta membangun komunikasi yang harmonis dengan peserta didik.

“Diperlukan guru yang kreatif dengan menerapkan berbagai model pembelajaran agar peserta didik memiliki karakter, literat dan kompetensi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, serta kolaboratif,” kata Dewi. 

“Apalagi, pelajar memiliki energi yang banyak dalam memperlihatkan ekspresinya. Maka, kepala sekolah dan guru harus memfasilitasi gagasan-gagasan, opini, pendapat para pelajar sekaligus memberikan apresiasi kepada mereka,” imbuhnya. 

Dewi juga menyatakan pihaknya sudah meluncurkan sejumlah program penguatan pendidikan karakter, seperti Jabar Masagi. Program tersebut bertujuan untuk mencetak pelajar yang berkarakter, berilmu, beriman, dan sehat jasmani dengan begitu para siswa di Jawa Barat akan lebih bijak menyikapi berbagai masalah yang terjadi di sekitarnya sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

“Di tingkat provinsi, terdapat Forum OSIS Jawa Barat (FOJB), Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH) sebagai media peserta didik untuk berorganisasi dan berekspresi,” ucapnya. 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper