Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil enggan buru-buru membuka kembali Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Barat meski kondisi pascaerupsi mulai berangsur normal.
Ridwan Kamil mengatakan pembukaan Tangkuban Parahu tidak bisa diputuskan hanya melihat satu dimensi saja mengingat alasan penutupan juga mengakomodasi persoalan sosial dan kesiapan mitigasi.
“Erupsi yang terjadi di Tangkuban Parahu bukan erupsi magma tapi freatik yang disebabkan uap air, sama dengan 2013 erupsi ini lokal. Posisi hari ini sudah normal, kewaspadaan harus tetap dijaga saya kira pengunjung wisatawan sudah boleh datang dengan kesiapsiagaan pengelola. Nanti saya hitung waktunya (kapan dibuka) dalam hari-hari inilah,” katanya di TWA Tangkubanparahu, Senin (29/7/2019).
Menurutnya wisatawan akan kembali bisa menikmati objek wisata andalan Jawa Barat tersebut meski waktu pembukaan belum diputuskan pihaknya.
“Wisatawan silakan datang, objek wisata di jawa barat aman terkendali selalu kita koordinasikan kewaspasaan juga. Mungkin dalam 1-2 hari ini kita buka secara resmi lagi,” katanya.
Sebelum dibuka kembali, pihaknya akan memastikan pengelola melengkapi prosedur salah satunya posisi parkir harus menghadap ke jalan mulut mobilnya.
“Kalau ada kejadian, jumlah mobil harus kita cek lagi kenapa dalam waktu dekat berapa yang memadai. (Debu vulkanik) Dalam waktu 1-2 hari harus dibersihkan lagi, ke arah utara. Dalam 1-2 hari normal lagi. Tangkuban perahu bisa dikunjungi lagi,” paparnya.
Keputusan menurutnya akan diambil dalam rapat terpadu yang digelar pihaknya Selasa (30/7/2019) besok. Pihaknya akan mengundang PVMBG, pengelola, pihak keamanan, BPBD, dan pihak pemerintah daerah agar pembukaan kembali TWA matang.
“Bukan hari ini san akan kita rapatkan besok. Hari ini mengamati di lapangan, mendengarkan pendapat dari pengelola. Kan pengelola ingin dibuka secepatnya, tapi saya juga mendengar vulkanologi bagaimana situasinya baru kita ambil keputusan. Jangan sampai kita buka, aspek keamanan dan erupsinya bisa diprediksi, yang penting safety first,” katanya.