Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Kosong, Indag Jabar Urung Operasi Pasar Cabai Merah

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat urung menggelar operasi pasar guna menekan harga cabai merah yang masih tinggi.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com,BANDUNG—Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat urung menggelar operasi pasar guna menekan harga cabai merah yang masih tinggi.
Kadis Indag Jabar Mohammad Arifin Soendjaya mengatakan pihaknya belum bisa menggelar operasi pasar mengingat ketersediaan stok cabai merah di sentra cabai Pangalengan tidak ada. “Kemarin kita ke petani besar di Pangalengan juga stoknya tidak ada,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (23/7/2019).
Menurutnya sampai saat ini harga cabai merah di Jawa Barat masih tinggi sama halnya dengan provinsi lain. Arifin mencatat harga per kilo komoditas tersebut saat ini masih di angka Rp70.000/ kilogram. “Masih tinggi, provinsi lain juga kan?” ujarnya.
Kondisi kemarau saat ini dinilai Arifin memang tidak menguntungkan bagi produksi cabai merah. Dibanding komoditas lain seperti bawang dan daging ayam. “Jabar anomali. Harga ayam di peternak sudah naik, tapi di kita stabil Rp30.000-Rp.35.000/kilo,” katanya.
Terkait rencana menggandeng Bulog menggelar operasi pasar cabai merah, Arifin mengaku Bulog belum bisa menggelar hal yang sama seperti operasi pasar untuk bawang. “Bulog belum bisa hanya bawang saja, cabai belum,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler