Bisnis.com, BANDUNG - Institut Teknologi Nasional (ITENAS) baru saja meluncurkan mobil listrik Evhero berjenis crossover di Kampus Itenas pada Rabu (15/11). Peluncuran mobil listrik berwarna oranye ini pun dihadiri langsung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Head of Research Team Mobil Listrik Evhero Tarsisius Kristyadi mengatakan, pemilihan crossover sebagai jenis dari mobil ini lantaran merupakan tipe yang sesuai dengan kondisi alamiah di Indonesia yakni berbatu, berkelok, bervariasi dan tidak selalu mulus.
Menurutnya, mobil Evhero ini berbentuk kompromi antara SUV dan kendaraan untuk keluarga. Sehingga mobil listrik ini di desain khusus untuk orang yang menggemari adventure namun tetap ingin gaya di jalanan kota. "Sehingga mobil ini bisa melintas kemanapun," katanya.
Kendaraan yang berkapasitas 5 orang dan berkecepatan maksimal 70 km/jam tersebut memiliki kekuatan listrik selama 2 jam. Mobil ini pun tahan dalam kondisi yang riskan seperti terkena air dan sebagainya.
"Karena di dalam komponen listrik tersebut dicover dan dilindungi supaya tidak konslet jika terkena air," ujarnya.
Dengan menelan biaya Rp1 miliar, mobil ini dijalankan dengan mengandalkan motor penggerak jenis BLDC dengan daya sebesar 50 kWp putaran 3000-4800 rpm tegangan 70V DC dengan pendingin liquid cooling. Sumber utama untuk menggerakan motor adalah baterai dengan kekuatan 200 Ah bertegangan 72 V.
Selain ramah lingkungan maupun bahan bakar, kelebihan mobil ini salah satunya terkait usia baterai. usia baterai bisa cukup lama yaitu sekitar 25 tahun. Namun, kandungan lokal di dalam mobil ini hanya berkisar 40%.
"Meskipun harganya cukup mahal, tetapi mobil ini kuat dan awet dibandingkan dengan mobil-mobil konvensional lainnya. Kandungan lokalnya 40%. Mesin kita masih impor dari Tiongkok," ucap Tarsisius.
Adapun dalam pengembangannya sendiri, dilakukan oleh sekelompok dosen dari jurusan teknik mesin, teknik elektro, industri dan desain produk Itenas. Bahkan, Itenas berkerja sama dengan PT Betrix Indonesia. "Perakitan mobil sendiri berlangsung selama tiga tahun," katanya.
Tarsisius mengatakan saat ini pihaknya akan terus memproses tahap penyempurnaan. Evhero nantinya akan menyesuaikan engine dan baterai beriringan dengan proses uji kelayakan. Mobil ini rencananya akan dibanderol Rp300 juta.