Bisnis.com, BANDUNG -- Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonni Salimi mengaku, ada sejumlah warga yang berusaha menjegal mobil tangki PDAM yang mengangkut distribusi air bersih. Kendaraan itu dijegal oleh warga lain yang sama sekali belum melapor untuk mendapatkan air bersih.
"Seringkali pada saat kita mengirim, melintasi suatu daerah, itu suka dijegal daerah lain. Yang menjegal itu belum memohon (distribusi air)," kata Sonny saat dihubungi, Kamis (28/9) kemarin.
Sonny melanjutkan, suatu kali penjegalan pernah terjadi di daerah Muarajeun dan kawasan Antapani. "Dan daerah lainnya juga sama. Saya memahami semua membutuhkan air. Tetapi tolong bisa dipahami karena kita mengirim itu terjadwal sesuai permintaan laporan," katanya.
Menurut dia, buntut dari penjegalan kendaraan berisi air bersih tersebut adalah terganggunya pendistribusian air yang selama ini sudah terjadwalkan. "Artinya kami terganggu dengan pola pengiriman dan tidak menghargai warga yang sudah meminta dengan cara penyampaian yang benar," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak serta merta memberikan air bersih tersebut kepada sejumlah warga yang berusaha menjegal mobil PDAM. "Kami bertindak tegas saja. Kita balik lagi atau meminta untuk diamankan jalurnya. Bagaimana pun kita harus hormati SOP yang berlaku. Kita tak bagikan kepada yang menjegal," ujarnya.
Sonny berharap, dalam kasus ini budaya antre di masyarakat Kota Bandung bisa diterapkan. "Budaya antre ini harus kita kembangkan. Karena apa? kita harus hargai mereka yang taat aturan. Budaya antre harus kita hormati dan dijalankan," ucapnya.
Sonny mengakui, memang banyak warga Bandung yang kesulitan air bersih lantaran sumber air baku PDAM Tirtawening masih mengalami krisis akibat kekeringan.
Namun, pihaknya sudah mengantisipasi itu melalui progam Berbagi Air. Mobil tangki dan pikap berisi air bersih 5000 liter akan dikirim kepada warga yang kesulitan dengan syarat warga tersebut melaporkan permintaannya dahulu, baik melalui media sosial atau menelepon secara langsung.
"Warga yang kesulitan tinggal sampaikan saja kepada kami. Jadi jangan meminta di jalan dengan cara memotong atau menjegal kendaraan kami yang akan mengirim ke daerah lain," imbau Sonny.
Masih Terkendala Air Baku
Meski hujan mulai turun di kawasan Kota Bandung dan sekitarnya, namun hal tersebut tak menjadikan pasokan air di Kota Bandung berjalan secara normal kembali.
Sampai saat ini, PDAM Tirtawening masih terkendala pasokan air baku dengan debit produksi air masih sama pada hari-hari sebelumnya. "Kita masih drop kapasitas 800-1000 liter per detik selama enam jam per harinya," kata Sonny.
Sonny mengatakan, pihaknya sudah meninjau beberapa sumber air baku utama di antaranya Situ Panunjang dan Situ Cileunca. Dari hasil tinjauannya, kedua sumber air baku tersebut masih mengalami penurunan. Akibatnya, pasokan air PDAM kepada warga masih terkendala.
"Karena intensitas hujannya juga masih belum tinggi. Apalagi di sana belum maksimal," katanya.
Kendati demikian, Sonny memprediksi jika penampungan air di PDAM Tirtawening akan berlimpah dalam dua atau tiga minggu ke depan jika melihat intensitas hujan belakangan hari ini.
"Dua atau tiga minggu ke depan Insya Allah kita mungkin akan mendapatkan tampungan air yang lebih banyak," katanya.