Bisnis.com, BANDUNG - Bank pembangunan daerah masih tergopoh-gopoh dalam menganalisis risiko kredit produktif. Hal itu terlihat dari peningkatan kredit bermasalah saat ‘dipaksa’ regulator untuk memperbesar portofolio segmen produktif.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juni 2017, total rasio kredit bermasalah non performing loan (NPL) gross kelompok bank pembangunan daerah (BPD) sebesar 3,54%.
Adapun, khusus NPL pada kredit produktif BPD jauh lebih tinggi yakni sebesar 9,73%.
Sementara data statistik perbankan Indonesia per Juli 2017, pertumbuhan kredit kelompok BPD naik sebesar 8,14% menjadi Rp372,98 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Pertumbuhan itu hampir sama dengan industri yang naik 8,2%