Bisnis.com, BANDUNG - Kenaikan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menopang kinerja sembilan emiten perkebunan saat produksi melorot sepanjang tahun lalu. Kendati penjualan terkoreksi, seluruh emiten masih mampu mencetak untung.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, dari 16 emiten kebun yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sembilan perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2016.
Sembilan emiten yang tersebut, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT), PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), PT Provident Agro Tbk. (PALM), PT SMART Tbk. (SMAR), dan PT Dharma
Satya Nusantara Tbk. (DSNG).
Secara kumulatif, jumlah pendapatan sembilan emiten kebun itu mencapai Rp68,07 triliun dan US$134,44 juta atau setara Rp69,86 triliun dengan asumsi kurs Rp13.300 per dolar AS. Nilai tersebut turun 5,78% dibandingkan dengan capaian 2015 yang mencapai Rp74,14 triliun.