JAKARTA--Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mendorong agar Indonesia bisa mengekspor alat dan mesin pertanian (Alsintan) melalui sinergi karya anak bangsa.
"Sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dilakukan, tinggalkan ego sektoral, jika ini bisa dilakukan maka tidak perlu membeli perlengkapan alsintan dari negara lain, bahkan kita yang ekspor ke negara lain," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman ketika menghadiri acara percepatan industri pertanian di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang Pertanian), Jakarta, Jumat.
Dia juga meminta kepada para pengembang dan peneliti agar membagi konsentrasi pembuatan alat terbagi dalam berbagai konsentrasi, seperti khusus jagung, padi, kedelai dan lainnya.
Amran mengatakan bahwa pengembangan alat untuk jagung pascapanen juga harus segera diselesaikan. Dan diharapkan bisa mendorong percepatan lainnya. Anggaran sendiri telah diberikan kepada Balitbang Pertanian sebesar Rp2 triliun.
Mekanisasi pertanian telah terbukti dapat mempercepat waktu budidaya tanaman dan menghemat tenaga kerja lebih dari 60 persen, sehingga produktivitas lahan pertanian meningkat sedangkan biaya tenaga kerja dapat dihemat lebih dari 50 persen.
Pada tahun 2045 dan selanjutnya adalah masa di mana transformasi teknologi pertanian hasil penelitian dan pengembangan dalam negeri yang berorientasi pada kualitas ekspor alat dan mesin pertanian.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Badan Litbang Pertanian dengan PT Birawa Megah Wiratama tentang Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian dengan tujuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada pada para pihak dalam rangka pengembangan teknologi inovasi pertanian.