JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan pasar modal tumbuh bersama ekonomi rakyat untuk menciptakan kemakmuran yang adil dan merata.
"Saya selalu mengatakan pasar modal penting, tapi lebih penting Pasar Senen atau Tanah Abang, tidak ada artinya jika di sini (bursa efek) naik, tapi di Tanah Abang turun," kata JK di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa.
Menurut JK, pasar modal mungkin dapat menjadi tolok ukur masuknya investasi ke Indonesia, namun Pasar Senen, Tanah Abang, dan pasar rakyat lainnya, adalah indikasi riil perekonomian negara.
"Kalau di sini (BEI) 60 persen (perusahaan) asing, kita membuang upaya untuk mereka," kata dia. "Kita tidak hanya dituntun angka di sini, tapi juga bagaimana membangun ekonomi riil negara ini."
Oleh karena itu, Wapres memerintahkan pemangku kepentingan, baik Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun perusahaan terdaftar di BEI, untuk mensinkronkan kinerjanya agar ekonomi rakyat tumbuh dengan baik.
Salah satunya adalah dengan debirokrasi dalam membuka usaha dan penyederhanaan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Menyederhanakan pengajuan kredit KUR berarti mengurangi inequality (ketimpangan) ekonomi," kata dia.
JK membuka perdagangan BEI 2017 hari ini ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI dibuka turun tipis 6,3 poin atau 0,12 persen menjadi 5.290,39.
Juga hadir bersama JK adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Direktur Utama BEI Tito Sulistio.