Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CSR Kelas Global Ala Bio Farma di Geopark Ciletuh Sukabumi

PT Bio Farma (Persero) sebagai salah satu BUMN produsen vaksin dan life science tidak hanya fokus pada pengembangan produknya saja tapi juga serius menjalankan kegiatan corporate social responsibility (CSR).
Curug Awang di Geopark Ciletuh (Rachman/Bisnis)
Curug Awang di Geopark Ciletuh (Rachman/Bisnis)

Bisnis.com, BANDUNG – PT Bio Farma (Persero) sebagai salah satu BUMN produsen vaksin dan life science tidak hanya fokus pada pengembangan produknya saja tapi juga serius menjalankan kegiatan corporate social responsibility (CSR).

Salah satu kegiatan CSR Bio Farma adalah program pengembangan budidaya ikan koi di Kabupaten Sukabumi. Pengelolaan budidaya ikan koi ini berbasis bio secure atau keamanan hayati yang mengadopsi proses produksi vaksin yang menjadi keahlian Bio Farma.

Adapun program pembangunan kampung pemuliaan domba Garut di Desa Wanaraja Kabupaten Garut difokuskan pada pengembangan pakan, kesehatan dan pengolahan limbah kotoran domba garut.

Selain itu, ada juga kegiatan CSR Bio Farma yang dilaksanakan berupa pengembangan desa geowisata di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi.

Bio Farma menargetkan Geopark Ciletuh ini mendapatkan pengakuan UNESCO pada tahun 2017.

“Ribuan proposal ditolak UNESCO tapi Bio Farma mampu menembus kegiatan CSR berskala global ini,” ujar Iskandar, Direktur Utama Bio Farma, Rabu (26/10/2016).

Pengembangan Geopark Ciletuh dikembangkan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu konservasi warisan geologi, keamanan hayati dan budaya, membangun kapasitas masyarakat lokal serta menjadikan Ciletuh sebagai produk wisata yang inovatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Ciletuh adalah peradaban baru,” ujar Iskandar.

Sementara itu, Kepala Bagian CSR Bio Farma  Zaki Zakaria mengatakan pembangunan Geopark Ciletuh ini berdampak pada ekonomi masyarakat.

Tahun 2014 pengunjung Ciletuh hanya 319 orang dan di tahun 2016 naik hingga 3.200 pengunjung.

“Keberhasilan Bio Farma didukung oleh stakeholders terintegrasi antara lain pemerintah, akademisi dan masyarakat Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi atau Papsi,” ujar Zaki.

Bio Farma juga memberikan pendampingan kepada pengusaha mikro berbahan dasar potensi lokal Ciletuh antara lain belut lokal yang diolah menjadi Unagi Kubayaki, beras hitam, gula palem dan mangga yang diolah menjadi kripik.

Adapun produk binaan Bio Farma, Batik Pakidulan, yang diproduksi menggunakan nano technology sehingga lebih ramah lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper