Bisnis.com, BANDUNG - Perbedaan harga membuat produsen tekstil memilih bahan baku impor daripada produksi domestik. Volume impor yang naik tajam membuat utilisasi industri tekstil hulu rendah.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan volume impor seluruh produk tekstil tahun ini berada dalam tren kenaikan, di saat volume impor serat tekstil justru merosot tajam.
Kenaikan tertajam terjadi pada impor kain tenunan. Volume impor kain tenun tumbuh 34,9% year on year pada Januari—Agustus 2016, padahal tahun lalu impor kain tenun hanya tumbuh 2,62%.
Pada periode yang sama, volume impor kain bordir naik 11,03%, sutra naik 6,61%, dan kain rajutan naik 2,99%. Adapun volume impor benang pintal dan benang filamen buatan masing masing naik 11,81% dan 6,34%.
Di sisi lain, volume impor serat tekstil anjlok 31,08% dari 7,66 juta ton pada Januari—Agustus 2015 menjadi 5,28 juta ton pada Januari—Agustus 2016.